JAKARTA (Arrahmah.com) – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto melihat bahwa wilayah Ciputat dan daerah sekelilingnya seperti Bojong Gede, Depok, dan Pamulang memiliki catatan tentang teroris. Sejumlah penangkapan dan pengungkapan pembuatan bom oleh jaringan teroris pernah dilakukan kepolisian.
“Kalau melihat wilayahnya Depok kan pernah ada bom dulu, kemudian Pamulang, itu kan wilayah-wilayah yang pernah menjadi tempat pengungkapan (teroris),” kata Rikwanto.
Ciputat mempunyai sejarah menjadi lokasi-lokasi penangkapan teroris, termasuk gembong teroris yang tewas saat disergap Densus 88 Anti Teror 2010 lalu Dulmatin. Dulmatin ditangkap di Pamulang, Tangerang Selatan. Wilayah Pamulang tidak jauh dari Ciputat dan berbatasan langsung.
Kemudian wilayah Depok ada kelompok teroris Bojong Gede dan Beji, sehingga melihat dari wilayah Ciputat dan Depok pun berbatasan langsung. Sementara Ciputat sendiri pun belum lama ini ada penangkapan teroris kelompok Abu Roban dan sempat beberapa kali teroris ditangkap di wilayah tersebut.
Dalam waktu dua minggu terakhir, di wilayah Ciputat terjadi penembakan misterius terhadap dua anggota polisi. Modus pelaku dari dua peristiwa tersebut hampir sama. Pelaku mengincar pengendara sepeda motor yang memakai atribut polisi dan dilakukan dini hari.
Peristiwa penembakan pertama menimpa Aipda Patah Saktiono di Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan pada 27 Juli 2013 menjelang subuh. Saat itu Aipda Patah yang akan berangkat tugas dari rumahnya di Bojongsari, Depok tiba-tiba ditembak orang tidak dikenal ketika sedang mengendari motor. Beruntung polisi lalu lintas yang bertugas di Polres Jakarta Pusat masih bisa diselamatkan karena tembakan tidak mengenai bagian yang mematikan.
Kemudian kejadian kedua menimpa Aiptu Dwiyatna Rabu (7/8/2013), saat kejadian Aiptu Dwiyatna akan melaksanakan tugas memberikan penyuluhan dan pengajian di masjid Lebak Bulus. Ia berangkat dari rumahnya di Pamulang sekitar pukul 04.00 WIB. Tiba-tiba korban yang mengendarai sepeda motor dipepet sepeda motor pelaku di Jalan Otista Raya, Ciputat. Pelaku langsung mengarahkan senjata api ke kepalanya, lalu menembaknya.
Aiptu Dwiyatna yang merupakan Babinkabtimas Polsek Cilandak pun langsung terkapar setelah peluru bersarang di kepalanya. Nyawanya tidak bisa tertolong meskipun sudah dilarikan ke rumah sakit.
Densus 88 selidiki penembakan polisi di Ciputat
Sementara itu Anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) ikut menyelidiki kasus penembakan misterius terhadap dua anggota kepolisian di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
“Densus 88 Antitteror juga terlibat, karena diduga terkait aksi teror,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya), Komisaris Besar Polisi Rikwanto, di Jakarta, Rabu (7/8/2013).
Rikwanto menuturkan bahwa penyelidikan terhadap penembakan anggota kepolisian akan ditelusuri berkaitan dengan aksi teror lainnya, seperti ledakan bom di Vihara Ekayana, Jakarta Barat.
(azmuttqin/arrahmah.com)