SURABAYA (Arrahmah.com) – Kepolisian Daerah Jawa Timur kini sedang memburu penyebar pesan singkat (SMS) yang berisi ajakan provokatif untuk pergi ke Ambon pascakerusuhan. Aparat menilai sjakan berjihad tersebut telah meresahkan masyarakat dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Kami akan menelusuri dan mencari tahu siapa pengirimnya. Sebab SMS itu sudah sangat meresahkan,” kata Kapolda Jatim, Irjen Pol Hadiatmoko di sela pemeriksaan penumpang tujuan Ambon di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Selasa (13/9/2011).
Hadiatmoko mengatakan SMS tersebut berisi imbauan agar masyarakat bersama-sama datang ke Ambon. Kapolda mengklaim SMS tersebut sudah beredar ke masyarakat luas, bahkan ke ponselnya sendiri.
“Kami sudah teliti nomor yang dipakai mengirim SMS itu, ternyata nomor tersebut hanya dipakai satu atau dua hari, selebihnya dibuang,” terang Hadiatmoko.
Sebagai langkah antisipatif merebaknya isu tersebut, Polda Jatim menerjunkan anggotanya untuk melakukan sweeping secara ketat di beberapa kawasan yang dianggap sebagai pintu keluar Jatim. Di antaranya, Ponorogo, Banyuwangi, Pasuruan, Gresik, Pelabuhan Tanjung Perak dan bandara.
Terkait hal tersebut pihak kepolisian meminta maaf kepada masyarakat jika polisi terpaksa melakukan penggeledahan. Itu dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sementara itu, Pangdam V/ Brawijaya Mayjen TNI Gatot Nurmantyo juga meminta masyarakat tidak mudah terhasut. “Kalau ada isu-isu laporkan saja ke petugas nanti kami yang menangani. Ambon sudah ada yang ngurus dan sekarang sudah berangsur pulih,” katanya.
Pihak Polres Pelabuhan Tanjung Perak sudah melakukan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap penumpang tiga kapal. Meski bukan bertujuan ke Ambon, petugas tetap memeriksa karena dikhawatirkan daerah-daerah seperti Balikpapan, Banjarmasin dan daerah lain akan dijadikan tempat transit menuju Ambon. (tbn/arrahmah.com)