OSLO (Arrahmah.com) – Anders Behring Breivik mengatakan kepada polisi bahwa ia telah memiliki “beberapa sasaran” dalam pikirannya ketika diintrogasi oleh kepolisian setelah dirinya melakukan pembantaian, jaksa kepolisian Paal-Fredrik Hjort Kraby mengatakan, Sabtu (30/7/2011).
Tapi Hjort Kraby menolak untuk mengkonfirmasi kepada pers mengenai kemungkinan istana kerajaan Norwegia dan markas Partai Buruh yang saat ini berkuasa yang akan dijadikan oleh Brievik.
“Selama interogasi ia mengatakan secara umum bahwa ia tertarik pada target lainnya,” kata jaksa pada konferensi pers.
“Mereka adalah sasaran yang akan tampak alami bagi ‘teroris’,” katanya, menolak untuk memberikan rincian.
Behring Breivik (32), seorang fasis ekstremis sayap kanan, mengakui bahwa dirinya memang melakukan penembakan di sebuah perkemahan musim panas Partai Buruh di pulau Utoeya yang menewaskan 69 orang tewas pada 22 Juli, dan ledakan bom mobil di Oslo awal hari yang sama yang menewaskan delapan orang.
Tabloid Verdens Gang (VG) edisi Sabtu (30/7) mengutip Hjort Kraby yang mengatakan, “Selama interogasi, dia mengatakan bahwa dia telah merencanakan untuk menyerang target lainnya, namun pada 22 Juli, ia hanya sempat menyerang kantor pemerintahan di Oslo dan Utoeya.”
Menurut VG, istana kerajaan adalah target karena dinilai simbolisme kekuasaan, dan markas Partai Buruh karena peran partai dalam menciptakan masyarakat multikultur yang sangat dibenci oleh Breivik. (althaf/arrahmah.com)