JAKARTA (Arrahmah.com) – Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjen Pol Iskandar Hasan membantah ada penembakan terhadap pelaku diduga teroris Abu Tholut saat akan ditangkap Jumat (10/12/2010).
“Tidak ada penembakan, karena memang tidak ada perlawanan saat dilakukan penangkapan,”kata Iskandar melalui pesan singkatnya yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu (11/12).
Koordinator Tim Pembela Muslim, Achmad Michdan mengatakan bahwa dia mendengar kabar Abu Tholut ditembak di kaki.
“Saya mendengar kabarnya dia ditembak di kaki, tapi belum jelas kaki kanan atau kaki kiri, tapi keluar dari rumah dia dipapah,” katanya.
Saat ditembak istri Abu Tholut tidak melihatnya karena waktu dia ada di pintu depan, kemudian pintu rumah mereka didobrak dari belakang dan suaminya diambil lewat belakang, kata Michdan.
“Dari keterangan istri Abu Tholut ditangkap saat di kamar mandi, dan baru datang pada Kamis malam jam 18.00 WIB dan paginya ditangkap,” katanya.
Menurut Michdan, Abu Tholut terakhir meninggalkan rumah April lalu dan baru kembali Kamis malam.
Abu Tholut ditangkap pukul 08.30 WIB di Desa Bae Pondok RT 4 RW 3 Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus.
POlisi juga menyita satu pucuk senjata api jenis FN CAL sembilan mm buatan Belgia dari Abu, serta magazen dan 22 butir peluru Cal sembilan mm.
Ketua RT 4 RW 3, Suwarto (48), memberi kesaksian bahwa penangkapan terhadap salah seorang warganya diperkirakan sekitar pukul 08.00 WIB. “Dalam proses penangkapannya tidak ada perlawanan sama sekali,” ujarnya.
Suwarto mengatakan, panggilan sehari-hari Abu Tholut adalah Imron dan tinggal tidak jauh dari rumahnya. “Dia tinggal bersama seorang istri dan tujuh anaknya,” ujarnya.
Dia mengatakan, Abu bergaul dengan baik dengan masyarakat dan tidak menunjukkan tanda-tanda mencurigakan.
“Setiap diundang pertemuan warga juga datang. Tetapi, tidak mengetahui pekerjaan sehari-harinya,” ujarnya.
Dia tidak menyangka Abu termasuk salah satu anggota teroris yang diburu polisi.
“Saya sempat mengikuti pemberitaan di salah satu stasiun televisi tentang Abu Tholut, tetapi wajah yang ditampilkan berbeda dengan yang aslinya,” ujarnya.
Aslinya, kata dia, memiliki jambang pendek dan wajahnya agak tua. Komunikasi terakhir, katanya, sekitar satu tahun yang lalu, ketika hendak membuat KTP. (ant/arrahmah.com)