AZERBAIJAN (Arrahmah.com) – Ratusan aktivis Muslim di Azerbaijan diserang dengan pentungan oleh pasukan polisi pada hari Jum’at (5/10/2012), ketika mereka sedang memprotes larangan jilbab di sekolah menengah umum.
“Hentikan Islamofobia” dan “merdeka untuk hijab,” demikian tulisan di poster yang dibawa oleh beberapa demonstran, AFP melaporkan.
Berdemo di luar gedung Kementerian Pendidikan di ibukota Baku, para aktivis Muslim pro-hijab dan demonstran Muslim lainnya diserang oleh polisi dengan menggunakan pentungan.
Para demonstran menuntut penghapusan ketetapan pemerintah tahun 2010 yang melarang jilbab dipakai di sekolah-sekolah.
Pada 2010 itu, pemerintah sekuler Azerbaijan memperkenalkan seragam sekolah standar yang menghalangi siswi Muslim untuk mengenakan jilbab, yang mana wajib dikenakan oleh setiap Muslimah.
Langkah tersebut telah memicu kemarahan Muslim di seluruh Azerbaijan, banyak Muslim yang turun ke jalan-jalan untuk ikut memprotes langkah tersebut.
Sebuah rekaman video bentrokan polisi dengan para demonstran, yang dipublikasikan oleh Radio Azadiq, menunjukkan pasukan polisi memukuli beberapa demonstran dengan pentungan mereka dan beberapa aktivis menyerang balik untuk pembelaan.
Selain itu sekitar 70 orang ditangkap dalam aksi demo itu, dan banyak lainnya menderita luka-luka akibat bentrok dengan polisi.
Sama seperti kebanyakan negara-negara mantan Uni Soviet lainnya, Azerbaijan juga telah memperketat dan membatasi gerak keagamaan sejak kemerdekaan pada 1991.
Presiden Ilham Aliyem telah menghadapi berbagai tuduhan atas langkahnya mengontrol Islam dan umat Islam di negaranya.
Pada pertengahan 2010, rezim sekuler ini telah memerintahkan semua pegawai negeri untuk menghilangkan segala simbol yang berhubungan Islam, seperti ayat-ayat suci Al-Qur’an, dari kantor-kantor mereka.
Azerbaijan juga meminta semua komunitas keagamaan untuk mendaftar ke dalam komite negara yang bekerja untuk organisasi keagamaan.
Pemerintah Azerbaijan juga memerintahkan semua kelompok keagamaan “meluruskan” ajaran mereka dengan otoritas spiritual Dewan Muslim Kaukasus (CBM), dewan para ulama yang didukung pemerintah yang mengontrol masjid-masjid di negara itu.
Tetapi kebanyakan Muslim Azerbaijan melihat upaya pemerintah tersebut adalah bentuk penentangan terhadap keyakinan mereka, di antaranya penutupan dan penghancuran masjid.
Dua masjid dihancurkan pada tahun lalu dan dua lainnya di Baku telah ditutup dengan dalih dibangun dengan cara ilegal.
Pada 2008, masjid lainnya bahkan dibom dan dua jamaah gugur. (siraaj/arrahmah.com)