KABUL (Arrahmah.com) – Para polisi boneka Afghanistan mulai memasuki wilayah Ibukota Afghan (Kabul) pada Minggu (17/8) setelah pemerintah Afghan memesan lebih dari 7.000 petugas untuk menjamin keamanan Kabul di Hari Kemerdekaan Afghanistan. Sebuah indikasi mengatakan kelompok mujahidin semakin menguat dan mulai memasuki wilayah ibukota.
Kementrian dalam negeri mengatakan polisi-polisi yang disebar di ibukota akan memeriksa setiap bangunan juga kendaraan untuk “menciptakan kepercayaan masyarakat dan mencegah aksi-aksi para militan.”
Peningkatan keamanan datang satu hari sebelum Afghanistan merayakan hari kemerdekaan ke-89 yang dulu diberikan oleh Inggris. Jika terdapat penerobosan keamanan yang dilakukan sepanjang perayaan akan membuat malu pemerintahan Presiden Hamid Karzai.
Pada bulan April, sekelompok mujahidin berhasil menerobos dan menembaki satu pawai militer di Kabul, berhasil membunuh tiga orang.
Juru bicara kementrian, Zemarai Bashary mengatakan, lebih dari 5000 polisi ekstra telah dikerahkan untuk apa yang ia sebutkan sebagai operasi terbesar di Kabul sejak 2001 saat Amerika menggulingkan pemerintahan Taliban.
Bashary menolak untuk mendiskusikan apakah pejabat-pejabat pemerintahan merasa cemas karena kelompok-kelompok mujahidin telah berada di gerbang kota.
Bagaimanapun, rangkaian serangan yang terjadi akhir-akhir ini menandai bahwa Mujahidin Afghanistan sudah memperoleh tumpuan dan menjadi semakin kuat di provinsi-provinsi tetangga.
Di wilayah barat, Mujahidin berhasil memecahkan kekuatan pasukan AS dan NATO dengan menyerang suplai kebutuhan tentara NATO, truk bahan bakar, dan membunuh pasukan NATO. Di wilayah timur di provinsi kapisa menjadi hari – hari pengeboman oleh serangan udara Pasukan AS dan sekutu.
Secara keseluruhan serangan mujahidin meningkat 50 persen. Serangan dan tekanan mujahidin masih berlangsung di daerah timur dan selatan, dimana Taliban memperoleh banyak simpati dan memiliki basis di Pakistan yang semakin dekat menuju kemenangan. (Aul/Arrahmah.com)