JAKARTA (Arrahmah.com) – “Bencana besar” sebuah kalimat yang ditulis dengan huruf kapital dikirim ke redaksi arrahmah.com, kalimat “bencana besar” tersebut menjadi kalimat pembuka yang menerangkan telah terjadi persoalan pada dua buah buku tafsir yang dianggap kontra dengan Aqidah Islamiyah.
Dua buku tersebut ialah Syaamil Al-Quran, 22 in one, “MIRACLE THE REFERENCE” hal 880 yang dinilai pada bagian tafsir Ibnu Kasir tentang surat yasin ayat 13-14 menceritakan tentang seorang nabi utusan tuhan bernama “PAULUS”. Serta kalimat selanjutnya tentang “Rasul-rasul utusan Isa Almasih Putera Maryam”, dan dinilai seakan-akan Isa diposisikan adalah Tuhan yang mengutus Rasul-rasul. Surat tersebut menganggap ada infiltrasi ajaran Kristen.
Selain itu, pada terjemah TAFSIR IBNU KATSIR (10 jilid, harga Rp. 1.498.000,-), yang diproduksi Syaamil, buku ke 8 halaman 208, dianggap pula terdapat kalimat yang sama dan kesalahan yang sama, yaitu :
-
Tentang Seorang nabi utusan tuhan bernama “PAULUS” .
-
Kalimat yang berbunyi, “Rasul-rasul yang diutus oleh Isa Almasih Putera Maryam”
Kemudian surat tersebut memberikan komentar seperti berikut :
Catatan : Kalimat selanjutnya tentang “Rasul-rasul utusan Isa Almasih Putera Maryam”, seakan-akan Isa adalah tuhan sehingga mampu mengutus Rasul-rasul ? PT Gramedia dan Syaamil, benarkah ini tidak disengaja …?,Atau PT. Syaamil membawa misi Kristen …? Buku-buku ini akan diwarisi oleh anak cucu kita, dan mereka sejak kecil akan dikenalkan dengan seorang Rasul bernama Paulus, langkah kedua akan semakin mudah bagi kristen, untuk memperkenalkan nama seorang Tuhan Yesus. Bagi yang punya akses, lakukan upaya agar penerbit menarik & merevisi buku-buku ini.Ini kewajiban kita bersama.
Klarifikasi dari Penerbit Syaamil
Redaksi kami pun menerima sebuah link klarifikasi dari redaksi penerbit Syaamil (http://syaamilquran.com/penjelasan-mengenai-miracle-reference-dan-tafsir-ibnu-katsir.html).
Penjelasan mengenai Miracle the reference dan Tafsir Ibnu Katsir
Pertama-tama, kami mengucapkan terima kasih atas perhatian umat Islam terhadap mushaf Al-Quran Miracle the Reference dan Terjemah al Misbaahul Muniir fii Tahdzib Tafsir Ibnu Katsir.
Mushaf Al Quran Miracle The Reference adalah salah satu produk terbitan Syaamil Quran dari PT Sygma Examedia Arkanleema. Produk ini adalah hasil pengembangan lanjutan dari produk sebelumnya, Al Quran The Miracle 15 in 1.
Mengapa produk hasil pengembangan ini disebut “Miracle The Reference”? Pertama, “Miracle” sendiri dimaksudkan sebagai sinonim (arti dalam bahasa Inggris) dari kata “Mukjizat”, salah satu kata yang paling tepat untuk menyebut Al Quran. Kedua, “The Reference” dimaksudkan bahwa produk ini, selain berisi mushaf Al Quran, juga berisi konten-konten lain yang berfungsi menjelaskan maksud dari ayat-ayat Al Quran. Tujuan penyediaan konten-konten tersebut bukanlah menambah atau mengurangi isi Al Quran-nya sendiri, melainkan untuk memberi sarana bagi setiap pembaca Al Quran agar semakin memahami kandungan isi ayat-ayat-Nya.
Oleh sebab itu, konten-konten tersebut tentu tidak boleh sembarangan, baik dari nilainya, keshahihannya, maupun penulisannya. Dewan Redaksi dari produk ini kemudian berkeputusan untuk mengambil rujukan/referensi dari kitab-kitab atau karya para ulama yang diakui umat Islam secara jumhuri, baik dari sisi penulisnya maupun konten karyanya, serta dinilai penting oleh umat Islam. Kitab-kitab tersebut adalah: Tafsir Ath Thabari/Jami’ul Bayan At Ta’wil Al Quran (Muhammad Abu Ja’far Ibn Jarir), Tafsir Ibnu Katsir (Al Hafidz Imaduddin Ismail bin Amr Ibnu Katsir), Mu’jam I’rab Al Fadzil Quran (Syaikhul Azhar Sayyid Tantawi), Shahih Bukhari (Imam Al Bukhari), Shahih Muslim (Imam Muslim), Al Adzkar Al Muntakhabah min Kalaami Sayyidil Abrar (Imam An Nawawi), Syarah Shahih Muslim (Imam An Nawawi), Riyadushshalihin (Imam An Nawawi), Lubabunnuquul fii Asbaabinnuzuul (Imam Jalaluddin As Suyuti), Asbaabunnuzuul (Imam Al Wahidi), Misbaahul Muniir fii Tahdzib Tafsir Ibnu Katsir (Tahkik Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfury), lebih dari 50 karya Harun Yahya, dan lain-lain.
Tanda Tashih, Kapasitas Para Ulama, dan Kelayakan Konten
Seluruh konten dalam Miracle the Reference telah mendapat pemeriksaan dari para pakar dalam bidang terkait, yaitu: Prof. Dr. K.H. Maman Abdurrahman, MA. (Guru Besar Syariah Universitas Islam, Bandung); Dr. H. Engkos Kosasih, Lc. (Doktor bidang Tafsir Hadits UIN Bandung); Dr. Dadang Darmawan, MA. (Doktor bidang Tafsir Hadits UIN Bandung); Drs. Abu Z Maulana Akbar Khan, M. Ag. (Direktur LPIQ MUI Jawa Barat); K.H. Amin Muchtar (Director of Hadits Institute Ibnu Hajar, Bandung); dan Ust. Muhammad Saifudin, Lc. M. Ag. (Direktur Akademik Lembaga Studi Ulumul Quran (LSUQ) Bandung, Jawa Barat. Selain itu, keseluruhan dari susunan perpaduan mushaf Al Quran dan penjelasannya ini telah mendapatkan pemeriksaan yang utuh dari tim Lajnah Pentashih Al Quran Kementerian Agama, sebuah lembaga yang mendapat kewenangan dan tanggung jawab penuh atas penilaian layak atau tidaknya sebuah produk mushaf Al Quran disebarkan di masyarakat.
Konten Tafsir Ibnu Katsir Pada Hlm. 880 (QS. Yaasin, 36: 13-14)
Dalam Miracle The Reference halaman 880 yang belum direvisi, pada box Tafsir Ibnu Katsir untuk QS. Yasin, 36: 13-14 paragraf 3, terdapat kalimat-kalimat berikut:
Allah swt. berfirman, “Kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga”. Allah mengutus seorang nabi lagi untuk lebih memperkuat utusan usaha kedua nabi sebelumnya. Ibnu Juraij meriwayatkan dari Wahab bin Sulaiman dari Syu’aib al-Jubba’i, nama dua orang nabi yang pertama adalah Syam’un dan Yohanes, sedangkan Nabi ketiga Paulus…”… dst.
Pencantuman nama ketiga orang tersebut (terutama Paulus) ternyata menimbulkan opini-opini tertentu, terutama bila dikaitkan dengan keyakinan penganut Nasrani yang sekarang.
Perlu kami jelaskan bahwa kami telah melakukan REVISI untuk cetakan Miracle berikutnya (terhitung mulai cetakan Juni-Juli 2012) dengan tidak menyebutkan nama-nama dari ketiga utusan tersebut, karena banyaknya versi rujukan penyebutan nama berdasarkan berbagai sumber. Kami juga telah melakukan pengeditan ulang pada kalimat terakhir tafsir tersebut mengenai utusan Isa Al-Masih a.s. Hal ini kami lakukan untuk menghindari kontroversi dan perdebatan lebih lanjut. Hasil revisinya YANG TELAH KAMI CETAK adalah sebagai berikut:
Namun, selama proses penyebaran cetakan hasil revisi ini berjalan, jika di antara umat Islam masih menemukan edisi lama sebelum revisi, berikut adalah penjelasan dari kami mengenai teks dalam Miracle the Reference, box Tafsir Ibnu Katsir halaman 880 tersebut:
Dalam beberapa referensi yang dirujuk, di antaranya: Tafsir Ibnu Katsir, Kitab Albidayah Wannihayah; Tafsir Almunir Fil ‘Aqidah Wal Syari’ah, DR. Alwahbah Zuhaily; Addar Almantsur Fi Attafsir Bilmatsur, Imam Suyuthi; Tafsir Ibnu Abi Hatim; Tafsir Allubab Ibn ‘Adil; Tafsir Ruhul Ma’ani ‘Umdatu Al Qari Syarah Al Bukhari; dan beberapa rujukan lain dalam menafsirkan surat Yasin ayat 13 dan 14, kata yang (ditulis dalam bahasa arabnya Baulus dengan akhiran huruf sin atau baulush dengan akhiran huruf shad), diterjemahkan dalam bahasa Indonesia menjadi Paulus karena huruf P (dalam huruf latin) ditulis dengan huruf Ba (dalam bahasa arab). Sebagai contoh, Pakistan menjadi Bakistan, Paris menjadi Baris (silakan merujuk buku-buku pelajaran bahasa Arab seperti Al’arabiyah Baina Yadaik karangan tim pakar bahasa Arab, cet. ketiga, Maktabah Almalik Fahd, KSA, th. 2004. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kata Baulus atau Baulush berasal dari bahasa asing yang ditulis dengan huruf Arab sehingga kalau ditulis dalam bahasa Indonesia menjadi Paulus.
Secara kaidah ilmiah, tidak ada hal yang menyalahi ketentuan yang berlaku dari penulisan kata tersebut di dalam Miracle The Reference, karena Dewan Redaksi mengambil rujukan-rujukan yang terpercaya seperti dijelaskan di atas.
Berikut ini kutipan teks asli dari kitab Ibnu Katsir yang sudah disarikan yang disebut dengan kitab Al misbah al Munir fi Tahdzib tafsir Ibnu Katsir yang menjadi salah satu rujukan langsung Miracle The Reference,
قال ابن جُرَيْج، عن وهب بن سليمان، عن شعيب الجبائي قال: كان اسم الرسولين الأولين شمعون ويوحنا، واسم الثالث بولس …
Ibnu Juraij berkata, dari Wahb bin Sulaiman, dari Syu’aib Al Jabbai berkata, bahwasannya nama dua orang utusan yang pertama adalah Syam’un, Yuhana, dan nama utusan yang ketiga, Baulus…
(جماعة من العلماء بإشراف الشيخ صفيّ الرحمن المباركفورى، المصباح المنير فى تهذيب تفسير ابن كثير، الرياض، دار السلام للنشر و التوزيع، الطبعة الأولى، 1420هــ/1999م، ص.903.)
(Tim pakar ulama di bawah pengarahan Syaikh Shafiyu al Rahman al Mubarakfuri, al Misbah al Munir fi tahdzib tafsir ibn katsir, Riyadh, Daar as salam linnasyr wa tauzi’, cet. Pertama, 1420H./1999M., hal.903)
Berikut ini sebagai perbandingan dari rujukan kitab-kitab yang lain:
Rujukan Kitab Tafsir Fathul Qadir:
في قوله : {إذ أرسلنا إليهم اثنين فكذبوهما فعززنا بثالث فقالوا إنا إليكم مرسلون قالوا ما أنتم إلا بشر مثلنا وما أنزل الرحمن من شيء إن أنتم إلا تكذبون قالوا ربنا يعلم إنا إليكم لمرسلون} ، قيل : واسم الاثنين يوحنا ، وشمعون . وقيل : أسماء الثلاثة : صادق ، ومصدوق ، وشلوم قاله ابن جرير ، وغيره . وقيل : سمعان ، ويحيى ، وبولس
Dalam firman Allah ta’ala, yang artinya, (yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga utusan itu berkata: “Sesungguhnya kami adalah orang-orang di utus kepadamu.” Dikatakan bahwa nama dua orang utusan tersebut adalah Yuhana, Syam’un. Dan sebagian pendapat dikatakan, nama ketiga orang utusan tersebut adalah, Shadiq, Mashduq dan Syalum, demikian pendapat Ibnu Jarir dan yang lainnya. Dikatakan dlm pendapat lain, Yam’an, Yahya dan Bulis.
(Muhammad bin Ali bin Muhammad al Syaukani, fathu al Qadir, Al manshurah, Dar al Wafa, cet. Ketiga, 1426H./2005M., jilid 4, hal. 480).
Jadi, memang banyak perbedaan pendapat di kalangan para ulama mengenai ketiga utusan itu. Ada yang menyebutnya seperti nama ketiganya demikian (Ibnu Katsir dengan mengutip riwayat Qatadah, Ibnu Jarir dari Wahab dari Ibnu Sulaiman dari Syu’aib Al Jiba’i). Ada juga yang berpendapat bahwa mereka bernama Shadiq, Shaduq, dan Shalum (Ibnu Ishaq dari Ibnu Abbas ra.). Tidak ada yang bisa memastikan yang sebenar-benarnya siapa mereka kecuali Allah. Siapa dan apa pun nama mereka, secara zahir, berdasarkan bunyi ayat 14, Al-Quran menyebut mereka sebagai utusan Allah.
Menurut Ibnu Jarir dalam Tafsir Ath Thabari, yang mengutip riwayat Qatadah, mereka adalah bagian dari kaum Hawariyyin (para pengikut Nabi Isa as. sebagaimana disebutkan dalam Al Quran). Oleh karena itu, para mufasir (di antaranya: Ibnu Katsir dengan mengutip riwayat Qatadah, Ibnu Jarir dari Wahab dari Ibnu Sulaiman dari Syu’aib Al Jiba’i, dan Imam As Suyuti) juga ada yang berpendapat bahwa ketiganya merupakan “utusan” Nabi Isa as., hal itu karena posisi ketiganya seperti Muadz bin Jabal (sahabat Rasulullah saw.) ketika “diutus” oleh Rasulullah saw. untuk berdakwah ke Yaman. Jadi yang dimaksud dengan “diutus” di sini adalah ditugaskan, diperintahkan untuk melakukan dakwah. Kata “diutus” tersebut bukan bermaksud menyamakan kedudukan Nabi Isa a.s. dengan Allah swt. Hanya Allah swt. yang berhak menjadikan seseorang sebagai nabi dan rasul.
Yang perlu digarisbawahi, siapa pun ketiga orang tersebut, termasuk apa pun namanya (Allahua’lam bimuraadih), sesungguhnya bukanlah tujuan utama yang dimaksudkan oleh Allah untuk mendapatkan perhatian umat Islam karena Al Quran sendiri tidak memberitahukannya secara gamblang siapa mereka sebenarnya. Yang harus menjadi perhatian umat Islam, adalah bagaimana spirit perjuangan dakwah mereka bertiga kepada kaum yang menentang dakwah mereka.
Selain itu secara historis, sesungguhnya sangat mungkin yang dimaksud Baulus yang ditugaskan oleh Nabi Isa berbeda dengan Paulus yang sangat ditokohkan dalam agama Nasrani sekarang. Di dalam kitab rijalul hadits, siapa pun dapat menemukan nama-nama para sahabat yang sama, tetapi orangnya berbeda. Begitu juga dalam sejarah-sejarah yang lain.
Pencantuman nama-nama tersebut di cetakan Miracle the Reference yang belum direvisi, bukan berarti membenarkan ajaran Nasrani sekarang, karena akar akidahnya sudah berbeda. Dalam Islam, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah tidak memiliki anak serta tidak diperanakkan (QS. Al-Ikhlas: 3).
“Wahai ahli kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sungguh, Al-Masih Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan kepada Maryam, dan (dengan tiupan) ruh dari-Nya. Maka, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan, “(Tuhan itu) tiga,” berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa, Mahasuci Dia dari (anggapan) mempunyai anak. Milik-Nya lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung. Al-Masih sama sekali tidak enggan menjadi hamba Allah, dan begitu pula para malaikat yang terdekat (kepada Allah). Dan barangsiapa enggan menyembah-Nya dan menyombongkan diri, maka Allah akan mengumpulkan mereka semua kepada-Nya.” (QS. An-Nisa, 4:171-172).
Oleh karena itu, karena nama mereka bukanlah tujuan utama yang dimaksudkan oleh Allah untuk mendapatkan perhatian umat Islam, juga karena sangat menghargai masukan yang disampaikan oleh sejumlah kalangan, maka Dewan Redaksi memutuskan untuk melakukan revisi atas konten tersebut. Tujuan paling utama dari hal ini adalah untuk menjaga kepentingan ukhuwah yang lebih besar dan menghindari perdebatan tanpa ilmu yang akan menjerumuskan.
Ini menjadi salah satu pelajaran utama bagi para pembelajar yang senang mempelajari Al Quran melalui Miracle The Reference. Tentu hal ini menjadi hikmah tersendiri karena Miracle The Reference telah menjadi referensi pembelajaran Al Quran untuk para pembelajar Islam.
Revisi Dan Pengeditan Ulang Pada Paket Buku Tafsir Ibnu Katsir, Buku Ke-8 hal. 208.
Pada hari Selasa, 25/09/12, redaksi Syaamil Books mendapat brodcast blackberry messenger (BBM) “DUA BUKU TAFSIR TERBITAN GRAMEDIA BERMASALAH”.
Berikut adalah klarifikasi atas isi BBM tersebut:
-
Produk yang dimaksud “Miracle The Reference”, dan terjemah “Misbaahul Muniir fii Tahdziib Tafsir Ibnu Katsir”, adalah terbitan Syaamil Quran, sama sekali bukan terbitan Gramedia. Dalam kemasannya pun sama sekali tidak tertera tulisan Gramedia. Gramedia hanyalah partner Syaamil Quran dalam disritibusinya. Gramedia menjualkan produk-produk Al-Quran terbitan Syaamil Quran, juga Quran dari penerbit-penerbit lainnya.
-
Syaamil Al-Quran sebagai penerbit, telah menuliskan tulisan, gagasan, idea, dan pemikiran Imam Ibnu Katsir Rahimahullah sebagai penulis “Misbaahul Muniir fii Tahdziib Tafsir Ibnu Katsiir” (Paket Lengkap Tafsir Ibnu Katsir) dan menyampaikannya kepada publik. Pada tafsir surat Yaasin: 13-14 (halaman 208), kitab tafsir tersebut memang menyampaikan tentang seorang nabi utusan Tuhan bernama “Paulus” (ditulis dalam bahasa Arab : “BAULUS atau BULISH” yang diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “PAULUS”). Ada pula kalimat “rasul-rasul utusan Isa putera Maryam”. Penjelasan mengenai “Paulus” telah dijelaskan di atas. Sementara, kata ‘rasul-rasul’ yang dimaksud di sana bukan rasul bermakna “Rasulullah”, namun utusan biasa (dalam bahasa Arab, “rasul” artinya “utusan” dalam bahasa Indonesia). Hal ini juga telah dijelaskan di atas.
-
Berikut adalah naskah asli Tafsir Ibnu Katsir yang menyebutkan tentang “Baulus”
-
Untuk tetap menjaga ukhuwah, redaksi Syaamil Quran SUDAH melakukan penyesuaian pada produk Miracle The Reference 22 in 1 cetakan baru dan Syaamil Books SEDANG melakukan hal yang sama untuk “Misbaahul Muniir fii Tahdziib Tafsir Ibnu Katsiir”, atau Paket Lengkap Tafsir Ibnu Katsir.
-
Syaamil sebagai penerbit buku-buku agama Islam dan Al-Quran, sama sekali tidak mendapat titipan misi apa pun dari siapa pun. Syaamil Quran konsisten dengan upayanya mendakwahkan Al-Quran, tanpa intervensi dari pihak manapun, apalagi kalangan non-Islam.
-
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi: [email protected] atau kantor redaksi di Jl. Babakan Sari 1 No. 71 Kiaracondong – Bandung, telp. 022-7208298.
Demikian hak jawab ini sebagai tabayyun atas informasi yang beredar. Semoga Allah senantiasa membimbing kita untuk tetap istiqamah dalam kebenaran-Nya.
Kami berterima kasih pula pada semua pihak yang telah membantu, termasuk para Ustadz, Ulama dan rekan-rekan muslim yang tetap memandang hal ini secara positif dan mendukung upaya-upaya informasi yang kami lakukan. Kita semua bersaudara, dan memiliki niatan baik untuk mendapat ridha Allah SWT.
Selesai kutipan. Wassalamualaikum Wr. Wb.
(bilal/arrahmah.com)