JAKARTA (Arrahmah.com) – Posko Pusat Palang Merah Indonesia (PMI) melaporkan perkembangan pasca-gempa dengan skala Magnitudo 5.9 SR di darat, Barat Laut Majene, terjadi gempa susulan dengan skala lebih kuat yaitu Magnitudo 6.2 SR.
“Informasi sementara, gempa yang terjadi mengakibatkan 7 meninggal dunia, 24 luka-luka, 2.000 Mengungsi. Diperkirakan masih terdapat korban yang terjebak di reruntuhan,” kata Divisi Penanggulangan Bencana PMI Herry F Tanjung dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/1/2021).
Selain itu, lanjutnya, gempa mengakibatkan 62 rumah rusak, 1 hotel rusak berat, 2 fasilitas kesehatan rusak, 2 kantor pemerintahan rusak berat dan longsor di 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju
Ia menjelaskan, saat ini masyarakat masih berada diluar rumah untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan.
“Jaringan listrik dan komunikasi terganggu,” ujarnya.
Sementara itu, Akses jalan dari Makasar – Mamuju belum bisa dilewati dikarenakan banyaknya titik longsor namun akses jalan dari Palu-Mamuju lebih aman serta bisa di lalui.
Merespon kejadian tersebut, PMI memobilisasi 11 personil beserta 1 unit ambulas dan 1 unit kendaraan angkut (grandmax) untuk melakukan Asessment, Evakuasi korban, Pelayanan Ambulance dan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya.
PMI Provinsi Sulawesi selatan mempersiapkan 10 relawan dari Kota Makassar, kab Pinrang dan Sidrap membawa peralatan darurat dan alat pelindung diri untuk membantu melakukan respon di Majene, Sulawesi Barat.
Kebutuhan mendesak antara lain, sembako, selimut, tikar, tendadarurat, tarpaulin dan pelayanan medis.
(ameera/arrahmah.com)