ANKARA (Arrahmah.com) – Turki tidak memiliki rencana untuk mengirim pasukan darat ke Suriah tetapi menyetujui Amerika Serikat yang akan mendukung kelompok oposisi moderat melalui udara, ujar Perdana Menteri Turki, Ahmet Davutoglu pada Senin (27/7/2015).
Sebelumnya Turki enggan bergabung dengan koalisi pimpinan AS yang melancarkan serangan udara di Suriah dan Irak dengan klaim memerangi ISIS, namun mereka melakukan perubahan drastis pada pekan lalu dengan memberikan akses kepada AS untuk menggunakan pangkalan udaranya.
Davutoglu seperti dilansir oleh Zaman Alwasl mengatakan bahwa sementara ada beberpa perbedaan dengan Washington atas beberapa aspek kebijakan di Suriah, namun ada cukup kesamaan untuk mencapai kesepakatan mengenai dibukanya satu pangkalan udara.
“Poin penting adalah melakukan dukungan udara untuk pejuang Tentara Pembebasan Suriah (FSA) dan unsur-unsur moderat lainnya melawan Daesh (Daulah Islam/ISIS),” ujar Ahmet Davutoglu seperti dilaporkan surat kabar Hurriyet.
“Jika Kami tidak mengirimkan angkatan darat ke lapangan, dan kami tidak akan melakukannya, maka kekuatan-kekuatan yang berada di darat yang bekerja sama dengan kami harus dilindungi,” lanjutnya. (haninmazaya/arrahmah.com)