ANKARA (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan pada Sabtu bahwa operasi yang didukung AS untuk membebaskan Raqqa di Suriah utara dari ISIS dimulai pada Jumat malam.
Yildirim mengatakan AS menginformasikan kepada Turki tentang operasi tersebut sebelum diluncurkan.
Ia mengulangi ketidaksetujuan Turki atas metode AS dalam operasi Raqqa dan menambahkan pihak AS telah meyakinkan bahwa senjata yang digunakan oleh kelompok PKK/PYD di Suriah tidak akan menjadi ancaman bagi Turki.
“Mereka (AS) mengatakan kepada kami bahwa ini bukan sebuah pilihan tapi sebuah kewajiban (untuk bekerja sama dengan PKK/PYD dalam operasi Raqqa) dan bahwa kerja sama taktis dengan mereka tidak akan dipertahankan lama setelah operasi,” katanya sebagaimana dilansir kantor berita Anadolu (4/6/2017).
Perbedaan antara Washington dan Ankara di Suriah terutama berasal dari bagaimana mereka menganggap kelompok bersenjata di wilayah ini.
Pemerintah Turki menganggap PYD/YPG sebagai cabang Suriah dari PKK, sebuah organisasi yang dianggap teroris oleh Turki dan AS.
Namun, AS tidak melihat PKK/PYD sama, namun hal tersebut bergantung pada kelompok tersebut secara ekstensif dalam pertempuran melawan ISIS di Suriah utara. Pasukan Demokrat Suriah yang didukung YPG telah menjadi mitra utama Washington dalam pertarungan anti-ISIS. (fath/arrahmah.com)