ISTANBUL (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada hari Selasa (22/11/2011) mendesak pemimpin Suriah, Bashar Al Assad untuk turun dari kekuasaan, dan menyebutnya sebagai seorang pengecut serta memperingatkan bahwa ia beresiko mengalami nasib serupa yang dialami oleh Muammar Gaddafi.
Erdogan juga mengejek Assad yang berjanji untuk bertempur sampai mati melawan para ‘musuh’ domestik sementara tidak mau mengambil risiko untuk merebut kembali Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
“Keluar (dari kekuasaan) sebelum lebih banyak darah yang ditumpahkan … demi ketenangan rakyat anda, wilayah anda, dan negara Anda,” kata Erdogan di hadapan para anggota parlemen Turki di Ankara.
“Bashar Al Assad mengatakan ia akan berjuang sampai mati melawan rakyatnya sendiri. Ini sama sekali bukan tindakan seorang pahlawan, tapi pengecut,” kata Erdogan, mengacu pada sebuah wawancara dengan Al Assad dipublikasikan oleh Sunday Times di London.
Erdogan menegaskan bahwa Turki tidak berniat mencampuri urusan dalam negeri Suriah. Ia menambahkan, “Kami tidak bisa tetap acuh tak acuh terhadap apa yang terjadi di negara tetangga yang memiliki perbatasan dengan Turki.”
Turki telah menjadi semakin vokal dalam mengkritik Al Assad setelah misi diplomatik mereka diserang oleh demonstran pro-pemerintah di kota-kota Suriah awal bulan ini. (althaf/arrahmah.com)