DAVOS (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Turki Ahmet Davutolgu mengungkapkan pada Kamis bahwa AS tidak akan menekan Turki untuk mengkontrol perbatasan dengan Suriah, lansir Anadolu Agency (22/1/2016).
Dalam sesi berjudul Perang Global Turki di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Davutoglu mengatakan, “Konsep tekanan bukanlah pendekatan antara sekutu. Namun ada koordinasi yang sangat erat antara Turki dan AS untuk memerangi ‘terorisme’ dan menemukan situasi politik.”
“Koordinasi ini akan terus berlanjut karena Turki adalah negara yang membayar untuk semua ketidakstabilan di Suriah dan Irak, karena ketidakmampuan Dewan Keamanan PBB dalam krisis Suriah sampai sekarang. Pengungsi datang ke Turki, ‘terorisme’ adalah ancaman untuk Turki. Jadi konsep tekanan tidak benar. Kami memiliki hak untuk memberikan tekanan pada masyarakat internasional,” tambahnya.
Namun Davutoglu mengatakan bahwa krisis Suriah mengakibatkan beberapa dampak, seperti krisis pengungsi atau penyebaran kegiatan “teroris”, yang diperlukan upaya yang terkoordinasi dari masyarakat internasional.
“Terorisme adalah ancaman bagi seluruh umat manusia. Tak seorang pun, tidak satu pun tempat yang kebal terhadap terorisme. Di Istanbul, terjadi penyerangan Istanbul. Di Paris kita memiliki serangan ‘teroris’ mengerikan. Ada kebutuhan dari kesadaran gobal mengenai krisis pengungsi serta ‘terorisme’,” katanya. (fath/arrahmah.com)