ISLAMABAD (Arrahmah.id) – Caretaker Perdana Menteri Pakistan, Anwaar ul Haq Kakar, mengklaim bahwa terdapat kamp-kamp pelatihan untuk Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) di Afghanistan.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan outlet media The News Maker, Kakar mengklaim bahwa Pakistan telah menyampaikan keprihatinannya mengenai kelompok-kelompok teroris di tanah Afghanistan kepada pemerintah Afghanistan saat ini.
“Kami di sini bukan untuk menilai niat pemerintah de facto tersebut. Ya, kami memiliki kekhawatiran karena kelompok-kelompok seperti TTP berada di tanah Afghanistan. Kami mengangkat isu-isu seperti itu dengan mereka. Ada kamp-kamp pelatihan di tanah mereka yang merupakan titik keprihatinan bagi kami,” tambah Kakar.
Perdana Menteri Pakistan lebih lanjut menyatakan bahwa meskipun ada beberapa tantangan dalam hubungan ini, Pakistan ingin terlibat dengan Afghanistan.
“Saya berharap bahwa kami akan terlibat dengan Afghanistan meskipun ada beberapa tantangan dalam hubungan kami, karena ini adalah kepentingan bersama kedua negara bahwa kelompok-kelompok semacam itu dihilangkan dari wilayah ini,” kata Kakar.
Sementara itu, Zabihullah Mujahid, juru bicara Imarah Islam Afghanistan, mengatakan bahwa tanah Afghanistan bukanlah ancaman bagi negara mana pun, dan ingin memiliki hubungan baik dengan semua negara, termasuk Pakistan.
“Afghanistan tidak ingin mencampuri urusan dalam negeri negara manapun, tidak ingin tanahnya digunakan untuk melawan negara lain, dan kami memiliki hubungan yang baik tidak hanya dengan Pakistan, tetapi dengan semua negara,” tambah Mujahid, seperti dilansir Tolo News (26/9/2023).
“Pernyataan-pernyataan seperti itu dari para pejabat Pakistan merusak hubungan kedua negara, dan jika mereka membuat pernyataan seperti itu, mereka harus memberikan dokumentasi dan bukti bahwa TTP berada di Afghanistan,” ujar Javid Momand, seorang analis politik.
Pekan lalu, Asif Durrani, Perwakilan Khusus Pakistan untuk Afghanistan, memimpin sebuah delegasi ke Kabul untuk berbicara dengan para pejabat pejabat Emirat Islam mengenai tantangan-tantangan yang dihadapi oleh kedua negara. (haninmazaya/arrahmah.id)