KUALA LUMPUR (Arrahmah.id) – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengutuk keras serangan terhadap warga sipil di Moskow dan mengatakan “kekejaman yang benar-benar tercela ini tidak dapat dikatakan mewakili Islam atau, tentu saja, agama apa pun.”
Dalam sebuah pernyataan, Ibrahim mengatakan bahwa atas nama rakyat Malaysia, ia menyampaikan simpati terdalam dan belasungkawa yang mendalam kepada para korban, keluarga mereka, serta rakyat Rusia.
“Tindakan mengerikan dan biadab ini tidak memiliki tempat di dunia yang beradab. Fakta bahwa serangan itu terjadi di sebuah gedung konser besar, pusat budaya, hampir pasti dirancang untuk menimbulkan kerusakan maksimum,” katanya, seperti dilansir Anadolu pada Sabtu (23/3/2024).
“Selain itu, sebagai seorang Muslim, saya merasa terdorong untuk menggarisbawahi bahwa kekejaman yang sangat tercela ini tidak dapat dikatakan mewakili Islam atau, bahkan, agama apa pun ungkap Anwar.
“Oleh karena itu, kita harus berdiri teguh untuk tidak membiarkan kejahatan dan kejahatan seperti itu mengalahkan ajaran damai dan mulia dari agama-agama besar di dunia,” lanjutnya.
Dia menambahkan bahwa negaranya siap untuk bekerja sama dengan semua mitranya, termasuk Federasi Rusia, dalam perjuangan bersama melawan terorisme.
Orang-orang bersenjata menembaki para penonton konser pada Jumat (22/3) malam, menewaskan sedikitnya 115 orang dan melukai 145 lainnya. Serangan itu terjadi saat band rock Picnic akan tampil di Balai Kota Crocus, sebelah barat Moskow. (Rafa/arrahmah.id)