KUALA LUMPUR (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Razak, mengungkapkan harapannya bahwa ummat Islam, khususnya warga Malaysia, memanfaatkan Syawal dengan semangat pengampunan untuk mengadvokasi perdamaian dan persatuan, seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad, The Star melansir pada Sabtu (24/6/17).
Dia mengatakan jika ummat Islam memilih untuk mempraktikkan politik kebencian yang ekstrim, bukanlah hal yang tidak mungkin hubungan antara Muslim dan non-Muslim di negara tersebut memburuk.
“Kemenangan bagi ummat Islam hanya dimulai saat mereka saling memaafkan demi persatuan.”
“Diharapkan juga semangat ini dipraktekkan oleh semua, terlepas dari kepercayaan dan ideologi mereka.”
“Mereka yang memiliki hati yang besar akan bisa memaafkan dan ummat Islam yang besar hati harus memilih jalan yang menjanjikan pemahaman dan bukan kontradiksi semata demi keuntungan diri sendiri,” katanya dalam sambutannya yang diunggah melalui blognya NajibRazak.com kemarin (23/6).
Dalam pesan Hari Raya Idul Fitri, Wakil Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Dr Ahmad Zahid Hamidi mendesak warga Malaysia untuk menggunakan media baru sebagai media persatuan ketimbang menjadikannya sebuah platform yang meningkatkan isu sensitif yang dapat memicu kebencian rasial.
Dr. Ahmad Zahid mengatakan bahwa pemerintah akan terus menangani masalah-masalah seperti biaya hidup, pajak dan masalah sosial seperti intimidasi. (althaf/arrahmah.com)