LIBYA (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Libya Abdullah Al-Thinni akan mengundurkan diri segera setelah Kongres Nasional Umum atau General National Congress (GNC) dapat memilih seorang penggantinya, menyusul adanya serangan pada Sabtu (12/4/2014) malam terhadap rumah keluarganya.
“Saya dan keluarga saya mengalami serangan brutal tadi malam dan membuat warga setempat ketakutan dan membuat hidup [mereka] dalam bahaya,” kata Thinni dalam surat yang ditujukan kepada GNC dan dipublikasikan di website resmi Perdana Menteri. “Saya tidak akan menerima satu tetes darah pun ditumpahkan karena saya dan saya tidak akan membiarkan diri saya sebagai Perdana Menteri untuk menjadi alasan untuk konflik Libya.”
Dia mengatakan dia mengharap keberuntungan GNC dengan memilih orang yang tepat untuk pekerjaan itu dan seseorang yang akan melayani kepentingan Libya.
Thinni akan terus bertindak sebagai Perdana Menteri sampai GNC memilih seorang pengganti, kata juru bicara Perdana Menteri Ahmed Lameen kepada Libya Herald.
Sebuah sumber yang dekat dengan pemerintah Libya mengatakan bahwa serangan malam itu meneror lingkungan Thinni, dengan tembakan di luar rumahnya. (banan/arrahmah.com)