BEIRUT (Arrahmah.id) – Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati telah mengutuk rekannya dari “Israel”, Benjamin Netanyahu, yang memohon kepada kepala PBB Antonio Guterres untuk menarik pasukan penjaga perdamaian dari sisi perbatasan Lebanon, di mana bentrokan antara Hizbullah yang didukung oleh Iran dan pasukan “Israel” semakin meningkat.
Lebanon “mengutuk posisi Netanyahu dan agresi ‘Israel’ terhadap pasukan penjaga perdamaian UNIFIL (Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon),” kata Mikati., seperti dilaporkan Arab News (13/10/2024).
Ia menambahkan: “Peringatan yang disampaikan Netanyahu kepada Guterres yang menuntut penarikan UNIFIL merupakan babak baru dalam pendekatan ‘Israel’ yang tidak mematuhi norma-norma internasional.”
Pernyataan Mikati muncul ketika Arab Saudi secara resmi meluncurkan bantuan udara ke Lebanon, dan pesawat pertama yang membawa bantuan kemanusiaan dan medis tiba di Beirut.
Bandara Internasional Rafic Hariri pada Ahad (13/10) menjadi saksi kedatangan pesawat pertama dari bantuan udara Saudi, didampingi oleh Duta Besar Saudi untuk Lebanon Walid Bukhari.
Badan bantuan Saudi, KSrelief, mengumumkan bahwa pengiriman bantuan tersebut dibentuk “di bawah arahan kepemimpinan Kerajaan untuk memberikan bantuan medis dan kemanusiaan kepada rakyat Lebanon untuk mendukung upaya mereka dalam mengatasi keadaan kritis.”
Pesawat pertama membawa 46 kontainer berisi berbagai pasokan bantuan, termasuk tenda, untuk mengantisipasi musim dingin yang semakin dekat.
Kantor Berita Arab Saudi (SPA) juga melaporkan bahwa KSrelief telah melanjutkan pelaksanaan tahap keempat dari proyek amal Hope Bakery di Kegubernuran Akkar dan distrik Miniyeh di Lebanon utara.
Selama sepekan terakhir, proyek ini telah mendistribusikan 175.000 bundel roti kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan, termasuk keluarga-keluarga Suriah dan Palestina, serta komunitas-komunitas tuan rumah di Lebanon utara, yang memberikan manfaat kepada 12.000 keluarga.
Caretaker Menteri Ekonomi Lebanon Amin Salam; Caretaker Menteri Lingkungan Hidup Nasser Yassin; dan Sekretaris Jenderal Komisi Bantuan Tinggi Lebanon Mayjen Mohammed Khair menyambut kedatangan bantuan tersebut di bandara.
Yassin berterima kasih kepada Arab Saudi “atas bantuan ini di masa-masa yang penuh tantangan ini untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak. Kerajaan telah secara konsisten mendukung Lebanon, dan kami menghargai sikap dan komitmen ini.”
Bukhari, yang bertemu dengan Mikati, mengatakan: “Gelombang pertama bantuan telah tiba, menegaskan komitmen dan dukungan Arab Saudi untuk rakyat Lebanon dalam menghadapi tantangan yang sulit.”
Sebuah pesawat Qatar yang mengangkut berton-ton pasokan medis juga tiba di bandara, sementara sebuah pesawat Oman, yang mengangkut 40 ton obat-obatan dan bantuan kemanusiaan, dijadwalkan tiba pada Senin. (haninmazaya/arrahmah.id)