QUEBEC (Arrahmah.id) – Perdana Menteri Justin Trudeau mengumumkan bahwa dia telah menunjuk perwakilan khusus untuk melawan Islamofobia di Kanada.
Amira Elghawaby adalah mantan jurnalis, anggota pendiri Jaringan Anti-Kebencian Kanada, dan berperan penting dalam pembentukan Dewan Nasional Muslim Kanada (NCCM), organisasi Muslim terbesar di negara tersebut.
Sebagai perwakilan khusus, Elghawaby akan memimpin perjuangan pemerintah federal “melawan Islamofobia, rasisme sistemik, diskriminasi rasial, dan intoleransi agama,” kata kantor perdana menteri dalam siaran pers.
Secara khusus, dia akan memberi nasihat kepada pemerintah Trudeau tentang kebijakan dan undang-undang apa yang harus diajukan untuk melawan “ancaman” Islamofobia.
Penunjukan Amira Elghawaby itu pun disambut baik oleh Stephen Brown, kepala eksekutif NCCM.
“Saat berada di NCCM, Amira adalah seorang advokat yang penuh semangat, memperjuangkan begitu banyak pertempuran kritis untuk komunitas kami pada saat kami membutuhkan seorang juara,” kata Brown.
“Secara realistis, saya tidak yakin akan ada NCCM tanpa Amira,” ungkapnya.
“Kami berharap dapat terus bekerja dengan dia, kantornya, dan semua pihak yang ingin menghilangkan ancaman Islamofobia di Kanada,” kata Brown.
Penunjukan itu dilakukan menjelang peringatan enam tahun pembunuhan enam Muslim yang ditembak mati saat beribadah di masjid Kota Quebec pada 29 Januari 2017, di mana 19 orang lainnya terluka, dengan beberapa korban mengalami luka serius.
“Sejak 2017, Kanada telah menyaksikan 11 orang tewas dalam aksi kekerasan anti-Muslim,” kata Brown.
“Tidak seorang pun di negara kita boleh mengalami kebencian karena keyakinan mereka,” uajr Trudeau.
“Penunjukan Ms. Elghawaby sebagai Perwakilan Khusus pertama Kanada untuk Memerangi Islamofobia adalah langkah penting dalam perjuangan kita melawan Islamofobia dan kebencian dalam segala bentuknya,” lanjutnya.
Ada sekitar 1,8 juta Muslim di Kanada, yang memiliki populasi sekitar 38 juta jiwa. (rafa/arrahmah.id)