TEL AVIV (Arrahmah.id) — Politisi Israel yang juga mantan Perdana Menteri (PM) negara itu, Benjamin Netanyahu, dilaporkan tengah berkomunikasi dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman (MBS). Dalam komunikasi itu disebutkan bahwa Israel ingin bernegosiasi dengan Arab Saudi untuk menyerang Iran.
Dilansir media Israel Haaretz (23/12/2022), hubungan keduanya terjadi setelah pemilihan parlemen di Negeri Yahudi itu pada bulan lalu. Netanyahu, yang juga kemungkinan akan kembali menjabat PM Israel, disebut memiliki daya tawar terkait Iran, yang juga notabenenya menjadi rival Tel Aviv dan Riyadh, di kawasan Timur Tengah.
“Pihak Saudi tertarik dan bahwa MBS, penguasa de facto Arab Saudi, menunjukkan keinginan nyata untuk bernegosiasi dengan Israel, dan negosiasi ini didasarkan pada kerja sama strategis antara mereka melawan Iran,” kata laporan itu dikutip kantor berita Lebanon, Al Mayadeen (23/12).
“Netanyahu mengatakan bahwa Israel sekarang sedang mempersiapkan perang dengan Iran dan menginginkan Arab Saudi di sisinya.”
Kontak antara Netanyahu dan MBS berlangsung di bawah payung Komando Pusat Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) CENTCOM. Tetapi sumber di Washington melaporkan bahwa ‘kedua pihak telah melakukan kontak langsung sejak lama, dan bahwa keduanya puas dengan hasilnya’.
Laporan itu juga menunjukkan bahwa Uni Emirat Arab (UEA) menjalin hubungan diplomatik dengan Israel setelah mendapat lampu hijau dari Arab Saudi. Pasalnya, tanpa persetujuan Saudi, ini tidak akan terjadi.
“Netanyahu mengusulkan kesepakatan untuk menormalisasi hubungan tanpa komitmen Israel mengenai kemajuan dalam file Palestina, sebagai gantinya (Netanyahu) berjanji untuk menahan diri dari menganeksasi wilayah di Tepi Barat selama masa jabatannya sebagai perdana menteri dan setelahnya,” lanjut laporan itu.
Sementara itu, dari pihak Saudi, MBS disebut puas dengan tawaran terkait Palestina yang disebutkan Netanyahu. Namun ia masih meminta Israel untuk membantu memulihkan hubungannya dengan pemerintah AS dan Partai Demokrat di Negeri Paman Sam.
“Persaingan antara Netanyahu dan pemerintah AS, dan kemungkinan berhasil Netanyahu dalam menengahi antara bin Salman dan AS, terbatas. Tetapi meskipun demikian, upaya itu mungkin dilakukan.”
“Sulit untuk memenuhi kondisi ini, tetapi bukan tidak mungkin,” kata outlet media tersebut.
“MBS ingin Netanyahu mencari dukungan dari pendukung Israel di Kongres untuk mencabut larangan penjualan senjata canggih ke Arab Saudi, termasuk pesawat F-35,” tambahnya. (hanoum/arrahmah.id)