Penyataan tak sengaja PM Israel Ehud Olmert yang menyebut Israel sebagai salah satu negara yang memiliki senjata nuklir di dunia disampaikan dalam sebuah wawancara dengan sebuah media Jerman.
Tak urung, pernyataan Olmert itu membuat gerah beberapa menteri Israel. Kemarin, mereka meminta media untuk berhenti membicarakan pengakuan tak sengaja Olmert dalam wawancara dengan media Jerman itu.
“Saya mengimbau kepada semua pihak untuk berhenti membicarakan isu tersebut. Demi Tuhan dan demi keamanan rakyat Israel, hentikan semua itu sekarang juga,” kata Menteri Infrastruktur Israel Benjamin Ben Eliezer dalam wawancara dengan Radio Militer Israel, kemarin.
Sebelumnya, dalam wawancara dengan stasiun TV Jerman N24 Sat1, Olmert keceplosan mengatakan Israel juga mempunyai nuklir seperti beberapa negara lainnya. “Secara terbuka dan eksplisit, Iran mengancam untuk menghapuskan Israel dari peta dunia. Apakah menurut Anda, mereka juga akan memaparkan keinginan memiliki senjata nuklir seperti Prancis, Amerika, Rusia dan Israel, dengan cara yang sama,” katanya.
Pernyataan Olmert tersebut merupakan pengakuan pertama Israel mengenai senjata nuklir miliknya. Ucapan Olmert itu, sekaligus membenarkan dugaan sejumlah negara bahwa Israel adalah satu-satunya negara di Timur Tengah yang memiliki senjata nuklir. Bisa jadi, rumor mengenai jumlah hulu ledak nuklir Israel yang mencapai 200 juga benar.
Akibat ucapannya itu, popularitas Olmert kembali menurun. Menurut mantan Menlu Silvan Shalom, pengakuan tak sengaja Olmert itu akan mendatangkan bahaya bagi Israel.
Selain itu, pernyataan Olmert juga memicu reaksi keras dan desakan mundur di dalam negeri karena dianggap melanggar batas tabu dalam ‘kebijakan mendua soal nuklir’ di Timur Tengah. “Ini akan membahayakan Israel. Terlebih, saat ini kita sedang berada dalam sengketa diplomatik dengan Iran,” papar politisi dari Partai Likud itu.
Sebagaimana diketahui, semenjak menyerobot Palestina tahun 1948, Israel tidak pernah mengakui atau menolak tuduhan kepemilikan 200 rudal nuklir. Tetapi Israel menerapkan kebijakan ganda soal nuklir dengan dalih pihaknya bukan negara pertama yang memperkenalkan senjata nuklir di Timur Tengah.
Sebaliknya, Israel terus menuduh Iran mencoba membangun senjata nuklir melalui program pengayaan uranium. Menariknya, tuduhan itu didukung dan diperkuan oleh Amerika Serikat. [cha, berbagai sumber]