REYKJAVIK (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Islandia, Sigmundur Gugglaugsson, mengundurkan diri setelah namanya tercantum dalam bocoran dokumen firma hukum panama, Mossac Fonseca.
Dalam dokumen tersebut, PM Gunnlaugsson dan istrinya memiliki perusahaan offshore, Wintris. Data tersebut dilaporkan tidak diungkapkan ketika ia menjadi anggota parlemen.
Gunnlaugsson dituding menyembunyikan aset keluarga yang bernilai jutaan dolar.
Namun, Gunnlaugsson menampik dengan mengatakan bahwa saham miliknya telah ia jual ke istrinya. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak bersalah.
Gunnlaugsson mundur setelah ribuan orang berunjuk rasa di depan parlemen di ibu kota Reykjavik, mendesak penejelasan dan pertanggungjawaban dirinya.
Lebih dari 11,5 juta dokumen hukum dan keuangan bocor. Lebih dari 70 mantan penguasa dan pejabat yang masih aktif di berbagai negara tercantum di dokumen Mossack Fonseca, yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan The Panama Papers.
Mereka diduga memiliki hubungan dengan perusahaan-perusahaan yang sengaja didirikan di kawasan yurisdiksi bebas pajak, lansir BBC (6/4/2016). (fath/arrahmah.com)