NEW DELHI (Arrahmah.com) – Negara-negara Asia Selatan harus memberikan usaha yang lebih besar untuk memerangi terorisme tanpa bergantung pada bantuan dari luar, Perdana Menteri India, Manmohan Singh, mengatakan dalam sebuah konferensi regional di New Delhi, dikutip Dawn pada Minggu (10/7/2011).
Sembari menekankan bahwa Asia Selatan bisa makmur secara keseluruhan, Singh mengatakan ada kebutuhan untuk mengembangkan sebuah “budaya” di mana negara yang terlibat akan mampu mengatasi friksi yang mendalam di kawasan itu.
Atas nama perang melawan teror, Singh -seperti halnya penguasa di negeri-negeri lainnya- berusaha untuk meredam dan menindak geliat Islam yang begitu kuat di wilayah Asia Selatan.
“Momok terorisme telah merenggut korban besar dari semua masyarakat kita. Ini adalah kanker, yang jika tidak diperiksa, akan mematikan kita semua,” kata Singh dalam pertemuan Asosiasi Kerjasama Regional Asia Selatan (SAARC).
“Saya yakin bahwa kita memiliki kemauan dan keinginan untuk mencegah hal tersebut,” kata Singh pada hari Sabtu (9/7).
“Orang lain (pihak asing) tidak akan bisa memecahkan masalah kita untuk kita sendiri.”
Singh menambahkan bahwa banyaknya para pemuda di wilayah Asia Selatan merupakan kesempatan tapi juga tantangan.
“Ketidaksukaan dan keterasingan menyediakan lahan subur bagi intoleransi, kekerasan, dan terorisme yang kemudian mengancam masyarakat kita,” katanya.
SAARC, yang didirikan pada tahun 1985, merupakan kelompok kerja sama yang terdiri dari Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, India, Maladewa, Nepal, Pakistan, dan Sri Lanka. (althaf/arrahmah.com)