DEPOK (Arrahmah.com) – Presiden PKS Tifatul Sembiring menampik adanya motif politik yang sengaja disebarkan oleh PKS untuk mewajibkan istri capres dan cawapres mengenakan jilbab.
“Iya, akhir-akhir ini Bu Ani sudah berjilbab, termasuk juga ada kutipan yang tidak utuh di salah satu media massa, dan menimbulkan salah paham bagi pembacanya. Wartawan bertanya apakah bu Ani pakai jilbab karena motif politik, saya tidak tahu motivasi orang, kok bertanya risau banget dengan selembar kain yang ada di atas kepala seorang wanita,” Jelasnya dalam acara konsolidasi DPD PKS Depok “Pemenangan SBY-Boediono” di Wisma Makara Universitas Indonesia Selasa malam (9/6).
Tifatul menambahkan, isu yang seharusnya dibahas adalah masalah ekonomi, politik, sosial, dan ekonomi, bukan isu pemakaian jilbab. “Substansinya bukan itu, visi misi kita bukan sekedar membahas seorang wanita pakai jilbab atau tidak, jadi kenegarawanan bukan hanya sekedar simbol itu. Kalau soal jilbab, PKS ya pasti banyak yang pakai jilbab, artinya kita sudah selesai membahas soal itu, tidak ada niatan melecehkan kerudung, ini hanya niat orang-orang yang menebarkan fitnah,” tegasnya.
Menurut Tifatul, PKS tidak pernah mempermasalahkan pemakaian jilbab kepada istri capres SBY apalagi sampai memaksa. “PKS adalah partai Islam, asasnya Islam. Demokrat asasnya nasionalis, Pancasila. PKS menghargai hak orang dan pendapat orang. Kami lebih senang kalau orang pakai jilbab dengan penuh kesadaran, kami tidak mau memaksa orang,” papar Tifatul.
PKS, kata Tifatul, menyadari berkoalisi dengan partai nasionalis seperti Demokrat, dan sudah mempertimbangkan segala risikonya. “Tapi kalau kita lihat dari petinggi-petinggi PKS, istri-istrinya berjilbab semua, dan soal pengertian agama soal jilbab, kami tidak menyatakan lebih paham, tapi lebih banyak mempraktikkan,” terang dia. (Althaf/okz/arrahmah.com)