SINJAR (Arrahmah.com) – Partai Pekerja Kurdistan (PKK) telah mengumumkan akan menarik pasukannya dari daerah Sinjar, Irak utara, meskipun layanan keamanan lokal pro-PKK akan tetap ada.
Pergerakan itu terjadi tak lama setelah presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengancam akan menyerang Sinjar untuk mengusir PKK, yang telah terlibat dalam perang dengan Turki selama beberapa dekade.
Seorang juru bicara dari organisasi itu mengklaim bahwa aparat keamanan yang didirikan di Sinjar sekarang cukup kuat untuk berdiri sendiri.
“Tidak adapat dibantah bahwa kami akan bersama [Yazidi] di Bakur, Rojava, Bashurdan Irak jika terjadi serangan dari target apa pun,” ujar Persatuan Komunitas Kurdi (KCK), lansir MEE pada Jum’at (23/3/2018).
“Intervensi pasukan gerilya di Sinjar dalam upaya untuk menyelamatkan Yazidi dari genosida. Dengan keyakinan mencapai tujuan ini, gerilyawan mundur dari Sinjar.”
PKK pertama kali melakukan intervensi di Sinjar pada 2014 ketika pejuang Daulah Islam atau yang lebih dikenal dengan sebutan ISIS menyapu provinsi dan mulai menargetkan komunitas Yazidi.
Pada Senin lalu, Erdogan mengatakan bahwa pasukan Turki akan menekan serangan mereka terhadap pejuang Kurdi di sepanjang perbatasan Turki dengan Suriah dan jika perlu ke Irak utara.
Pasukan Turki dan pejuang Suriah dari faksi FSA merebut kota Afrin, puncak dari kampanye selama delapan minggu di wilayah tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)