JAKARTA (Arrahmah.id) – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrurrozi menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) tidak boleh terlibat dalam mendukung partai politik atau calon presiden tertentu dalam Pemilihan Umum (Pemilu).
Hal tersebut disampaikan oleh Fahrurrozi setelah adanya klaim dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mengatakan menjadi satu-satunya kendaraan warga NU.
“NU tidak boleh terlibat dukung mendukung partai atau capres manapun,” kata pria yang akrab disapa Gus Fahrur tersebut pada Rabu (8/2/2023), seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Gus Fahrur menyampaikan bahwa hingga kini NU tetap memegang teguh khittah awal pendirian sebagai organisasi keagamaan. Oleh karena itu, ia berharap NU dapat menjadi rumah besar yang nyaman semua warganya.
Ia pun mengingatkan agar PKB tidak membawa-bawa nama NU dalam kegiatan politik yang dilakukannya.
“Silakan kader NU berjuang di PKB tanpa membawa-bawa nama NU,” kata dia.
Gus Fahrur juga meminta agar warga NU tidak tercerai berai dalam kontestasi pemilu.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf beberapa waktu lalu juga menegaskan agar NU tidak berpolitik praktis dan menjaga jarak yang sama kepada setiap parpol, termasuk PKB.
Ia juga telah meminta kepada semua partai politik agar tidak menggunakan NU sebagai ‘senjata’ di dalam kompetisi politik. (rafa/arrahmah.id)