ASGHABAT (Arrahmah.com) – Pemimpin Pakistan dan Afghanistan diperkirakan akan mengesahkan realisasi pipa gas yang cukup ambisius yang melintang di sepanjang wilayah perang Afghanistan pada pertemuan mereka di Turkmenistan hari ini (11/12/2010). lansir Reuters.
Menteri perminyakan dan gas alam India juga dijadwalkan akan ikut andil dalam proyek ini, dengan tujuan membangun sebuah pipa sepanjang 1.700 kilometer (1.060 mil) dari tambang gas Turkmen ke Pakistan dan India.
Turkmenistan, yang pecahan Soviet dengan cadangan gas alam terbesar keempat di dunia, berencana untuk memproduksi gas tiga kali lipat menjadi 230 miliar meter kubik (bcm) selama 20 tahun ke depan. Dengan populasi penduduk yang hanya 5 juta jiwa, produksi gas tersebut, 80 persen lebihnya akan diekspor.
Sementara itu, Amerika Serikat telah menyatakan dukungannya untuk proyek tersebut. Susan Elliott, sekretaris asisten utusan AS untuk Asia Selatan dan Asia Tengah, mengatakan dalam konferensi energi di Ashgabat bulan lalu bahwa proyek pemancangan pipa gas ini akan menciptakan lapangan kerja yang cukup besar di Afghanistan.
Dia mengatakan, “Contoh yang baik bahwa sumber daya alam Turkmenistan menguntungkan negara-negara lain di kawasan ini.”
Namun, pembangunan pipa melalui beberapa daerah Afghanistan yang paling bergejolak ini memunculkan kekhawatiran bagi beberapa pihak mengenai tantangan utama yang harus mereka hadapi. Rute yang diusulkan adalah dari Herat barat, dekat perbatasan Iran, melalui di jantung Taliban di selatan Helmand dan Kandahar.
Pemerintah pusat tidak memiliki pengaruh yang cukup besar di sebagian besar wilayah ini meskipun di sana terdapat puluhan ribu pasukan asing dimaksudkan untuk meningkatkan keamanan.
Pipa sepanjang 735 kilometer akan ditanam di bawah tanah sebagai pencegahan dari serangan, dan komunitas lokal akan dibayar untuk menjaganya, Menteri Pertambangan Afghanistan, Wahidullah Shahrani, mengatakan pada bulan September. (althaf/arrahmah.com)