DAMASKUS (Arrahmah.com) – Kelompok militan Islamic State (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom terhadap pipa gas bumi utama milik rezim Suriah di tenggara ibu kota Suriah, Damaskus. Akibat serangan tersebut, Damaskus dan kota di dekatnya mengalami pemadaman listrik sebagaimana dilansir AFP.
Militan ISIS mengatakan bahwa anggotanya berhasil menanam dan meledakkan bahan peledak di pipa gas yang memasok pembangkit listrik Tishreen dan Deir Ali.
Pembangkit listrik Deir Ali terletak di tenggara Damaskus dan memasok sekitar setengah dari kebutuhan listrik Suriah.
Menteri Ketenagalistrikan Suriah Ghassan al-Zamel mengatakan bahwa ledakan di pipa gas terjadi pada Jumat (17/9/2021).
Serangan tersebut membuat pembangkit listrik Deir Ali berhenti beroperasi untuk sementara waktu.
Zamel mengatakan, berhentinya operasional Deir Ali menyebabkan pemadaman listrik di Damaskus dan sejumlah wilayah yang berdekatan.
Dia menambahkan, upaya perbaikan telah dimulai pada Sabtu sambil memperingatkan distribusi gas yang ketat sampai pipa berhasil diperbaiki dan pembangkit listrik melanjutkan operasi normal.
Di sisi lain, pembangkit listrik Deir Ali dan Tishreen masih belum beroperasi sampai saat ini.
Pada 2019, wilayah terakhir ISIS yang tersisa di Suriah telah dikalahkan di dusun tepi sungai Baghouz oleh serangan yang didukung koalisi internasional yang dipimpin Amerika Serikat.
Meski demikian, sisa-sisa kelompok itu masih terus melancarkan serangan terhadap pasukan pemerintah Suriah dari tempat persembunyiannya.
Infrastruktur gas dan minyak Suriah telah menjadi salah satu target ISIS dan kelompok perlawanan lainnya yang menentang rezim pemimpin rezim Suriah Bashar Asad.
Konflik Suriah yang berlangsung sejak 2011 telah merusak jaringan listrik serta infrastruktur minyak dan gas di seluruh negeri. (hanoum/arrahmah.com)