TEL AVIV (Arrahmah.id) – Kepala dinas intelijen Mossad “Israel”, David Barnea, pada Rabu (3/1/2024) bersumpah bahwa badan tersebut akan membunuh setiap anggota Hamas yang terlibat dalam serangan 7 Oktober. Janji Barnea disampaikan sehari setelah wakil kepala biro politik Hamas, Saleh Al-Arouri, dibunuh di Beirut dalam serangan rudal “Israel”.
Saluran Kan “Israel” menggambarkan komentar Barnea sebagai indikasi paling eksplisit bahwa negara tersebut bertanggung jawab atas pembunuhan Al-Arouri. “Israel” tidak membenarkan atau membantah bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut. Namun, juru bicara militer “Israel” mengonfirmasi pada Rabu (3/1) bahwa angkatan bersenjata berada dalam siaga tinggi dan siap menghadapi skenario apa pun.
“Biarlah setiap ibu Arab tahu bahwa jika putranya ikut serta dalam pembantaian 7 Oktober, dia akan membayar dengan nyawanya atas perbuatannya,” kata Barnea saat pemakaman mantan kepala Mossad Zvi Zamir. “Kita berada di tengah perang, dan Mossad saat ini, seperti 50 tahun yang lalu, berkomitmen untuk meminta pertanggung jawaban para pembunuh yang menyerbu pada 7 Oktober, termasuk perencana dan penghasut serangan tersebut.”
Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober terhadap pangkalan dan permukiman militer “Israel” di sekitar Gaza, yang menewaskan 1.139 tentara dan warga sipil “Israel”, yang mana banyak di antaranya akibat dari sesama tentara IDF, sebuah fakta yang cenderung diabaikan oleh sebagian besar komentator dan pejabat “Israel”.
Operasi yang dilancarkan Hamas tersebut merupakan tanggapan atas serangan harian “Israel” terhadap rakyat Palestina dan tempat-tempat suci mereka, khususnya Masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang diduduki,” kata Hamas.
Sekitar 240 warga “Israel” ditangkap dalam operasi tersebut, 110 di antaranya telah ditukar dengan ribuan warga Palestina yang ditahan oleh “Israel”. (zarahamala/arrahmah.id)