PALESTINA (Arrahmah.com) – Yahya As-Sanwar, salah seorang pemimpin Hamas dan tokoh paling menonjol dalam kelompok tawanan muslim Palestina yang dibebaskan oleh penjajah zionis Yahudi dalam proses pertukaran tawanan, berjanji akan terus berjuang demi membebaskan seluruh tawanan muslim yang tersisa di penjara-penjara penjajah Yahudi, berapa pun ‘harga’ yang harus dibayarkan.
Setelah berhasil memasuki Jalur Gaza dari jalur penyeberangan Refah pada hari Selasa siang, 18 Oktober, Yahya As-Sanwar mengungkapkan kepada media massa lokal, “Kita akan mengerahkan semua kemampuan kita untuk membebaskan seluruh tawanan muslim yang mendekam di penjara penjajah zionis, terlebih para tokoh penting. Apapun harga yang harus kita bayar untuk keberhasilan hal ini.”
Menurutnya, perlawanan dengan cara menyandera tentara penjajah zionis akan terus dilakukan. Kepada wartawan, ia menegaskan, “Pembebasan para tawanan ini telah menghidupkan kembali semangat kita. Ini merupakan pengantar menuju rangkaian kemenangan pada masa mendatang yang akan membebaskan tawanan muslim yang tersisa. Meski demikian, kegembiraan kita belum sempurna sampai Al-Quds berhasil dibebaskan.”
Yahya menuturkan, meski penjajah zionis telah berjanji akan memperlakukan para tawanan muslim dengan baik, namun penyiksaan dan penistaan terhadap tawanan muslim di penjara-penjara zionis masih terus berlangsung. Secara khusus Yahya mengucapkan terima kasihnya kepada kelompok-kelompok pejuang Islam yang berhasil menyandera tentara zionis Gilad Shalit dan menahannya selama lima tahun di tengah pencarian dan gempuran militer zionis Yahudi yang biadab.
Yahya As-Sanwar adalah saudara kandung dari Muhammad As-Sanwar, salah seorang komandan brigade al-Qassam yang dituduh oleh penjajah zionis mendalangi operasi penyanderaan tentara zionis. Yahya As-Sanwar dilahirkan pada tahun 1962 M di Khan Yunis. Ia merupakan salah seorang tokoh pendiri kelompok Islam di Universitas Islam. Berkali-kali ia lolos dari sergapan dan upaya pembunuhan yang didalangi oleh aparat intelijen dan tentara zionis. Pada tahun 1988 M, ia tertangkap oleh tentara zionis, namun mereka gagal mengorek informasi darinya.
Pada tahun 1989 M, penjajah zionis melancarkan pukulan yang memporak porandakan para pimpinan, anggota, dan simpatisan Hamas. Peristiwa itu mengakibatkan terbongkarnya peranan Yahya As-Sanwar sebagai pendiri lembaga keamanan perjuangan Palestina Majd dan penanggung jawab langsung operasi terhadap antek-antek dan organisasi-organisasi zionis. Penjajah zionis mejatuhkan hukuman penjara 450 tahun terhadap Yahya As-Sanwar. Ia telah menjalani hukuman selama 23 tahun, dan baru dibebaskan oleh penjajah zionis dalam proses pertukaran tawanan pada hari Selasa kemarin. (Muhib al-Majdi /Arrahmah.com)