SRINAGAR (Arrahmah.com) – Pimpinan Dukhtaran-e-Milat, Aasiya Andrabi ditangkap di bawah undang-undang, Agen Keamanan Publik (PSA), atas tuduhan telah mengumpulkan dan memprovokasi orang-orang untuk berdemonstrasi melawan perkosaan dan pembunuhan dua orang muslimah di Shopian.
Tuduhan lainnya menyertai penangkapan Andrabi di antaranya adalah dukungannya terhadap berbagai macam agenda HUrriyet juga menjadi pembicara di beberapa kegiatan kelompok Hurriyet lainnya.
Sebagai kalangan petinggi Dukhtaran-E-Millat, Rifa’at Fatima meminta pembebasan Aasiya Andrabi sesegara mungkin.
Dalam pertemuan dewan penasihat partai pusat, Fatima mengatakan bahwa situasi di Kashmir akan menjadi lebih buruk jika pemerintah sementara Kashmir gagal untuk membebaskan Aasiya.
Ia mengutuk keras penahanan dan pemindahan Aasiya Andrabi dan pimpinan Hurriyet lainnya ke penjara yang ada di luar Kashmir. Fatima mengatakan bahwa pemerintah antek negaranya tengah menjual diri pada New Delhi untuk melemahkan gerakan jihad Kashmir.
Rifa’at mengatakan bahwa pemerintah munafik Kashmir menyediakan perlindungan untuk pasukan India yang terlibat dalam pembunuhan dan pemerkosaan dua muslimah di Sophian dan membantu menghilangkan semua bukti kejahatan dan kekejian mereka terhadap kaum muslimin. (Althaf/arrahmah.com)