GAZA (Arrahmah.com) – Kunjungan PM pemerintahan Gaza, Ismail Haniyah ke Iran mendapat kecaman keras para pemimpin dan anggota Hamas di Jalur Gaza. Melalui facebook dan twitter, mereka mengungkapkan kunjungan Haniyah tidak mewakili keinginan mayoritas anggota Hamas.
Haniya tiba di bandara Teheran pada hari Jumat (10/2/2012) dan mendapat sambutan hangat Mentri Luar Negeri Iran. Haniyah melakukan kunjungan tiga hari di Iran dan direncanakan akan berpidato Sabtu menandai peringatan ke-33 revolusi Islam 1979. Ia hadir di Teheran atas undangan presiden Syiah Iran, Mahmud Ahmadinejad.
Kunjungan Haniyah meledakkan kemarahan para pemimpin dan anggota Hamas di Jalur Gaza. Menurut mereka, Iran adalah sekutu utama rezim Suriah dalam melakukan pembantaian biadab terhadap umat muslim Suriah.
Hubungan Hamas sebagai bagian dari kelompok IM internasional dengan Iran beberapa waktu terakhir semakin memburuk karena revolusi Suriah. Iran mendukung kebiadaban rezim Suriah dengan dukungan militer, intelijen, ekonomi, dan politik. Sementara Hamas mendukung revolusi rakyat muslim Suriah.
Sebagian besar pemimpin politik dan anggota Hamas di Suriah mulai meninggalkan Damaskus. Sebagian media massa melaporkan seluruh pimpinan politik Hamas sudah keluar dari Suriah. Hal itu terjadi di tengah beredarnya pemberitaan media bahwa rezim Suriah telah menangkap putri pimpinan kantor politik Hamas di Damaskus, dan memanggil istri dan anak-anaknya untuk diinterogasi.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)