LIBYA (Arrahmah.id) – Pemerintah persatuan Libya telah melakukan pertukaran tahanan dengan pasukan timur saingannya, membebaskan seorang pilot yang ditangkap selama serangan panglima perang Khalifa Haftar pada 2019 di Tripoli, media lokal melaporkan pada Senin (26/12/2022).
Menurut laporan dan gambar di media sosial, pilot Amer Al-Orfi Al-Gajam ditukar dengan 15 tahanan yang ditahan oleh pasukan Haftar, yang mendukung pemerintah saingan dan menguasai sebagian besar Libya timur dan selatan.
Pertukaran terjadi di bagian wilayah Jufra yang dikuasai Haftar, dekat garis gencatan senjata antara pasukan timur dan barat.
Gambar-gambar di media sosial memperlihatkan Gajam, seorang anggota berpangkat tinggi pasukan Haftar, dengan janggut panjang dan mengenakan tunik dan rompi tradisional Libya, lansir Al Araby.
Pemberontakan 2011 yang menggulingkan rezim Muammar Gaddafi meninggalkan kekosongan kekuasaan yang diisi oleh berbagai kelompok bersenjata.
Pasukan Haftar yang berbasis di timur, Tentara Nasional Libya, termasuk di antara kelompok paling kuat yang muncul setelahnya.
Pada 2019, Haftar merebut sebagian besar wilayah selatan dan melancarkan serangan ke Tripoli.
Pada Desember tahun itu, pasukan pemerintah mengatakan mereka telah menembak jatuh jet tempur MiG-23 buatan Rusia sekitar 45 kilometer (28 mil) barat ibu kota, menangkap pilotnya Gajam.
Pasukan Haftar kemudian mengumumkan bahwa mereka telah kehilangan MiG-23 karena “kesalahan teknis” dan pilotnya telah ditangkap.
Mereka tidak membuat pernyataan segera tentang pertukaran tahanan yang dilaporkan. (haninmazaya/arrahmah.id)