SERANG (Arrahmah.com) – Anggapan yang dilontarkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bahwa organisasi rohis adalah sarang teroris, dinilai sangat menyesatkan. Rohis adalah organisasi untuk memperdalam agama Islam, lantaran di sekolah umum pelajaran tentang Islam sangat sedikit. Demikian diungkapkan sejumlah pelajar yang tergabung dalam Pelajar Islam Indonesia (PII) Banten saat berunjukrasa di perempatan Ciceri, Kota Serang, Rabu (19/9) seperti dilansir fezbukbantennews.
“Rohis hanyalah wadah untuk kami memperdalam agama Islam karena di sekolah umum pelajaran tentang Islam sangat sedikit. Dan rohis bukanlah teroris,” kata Endang Badri, koorlap aksi, kepada wartawan.
Endang juga mengatakan, adanya oknum pelaku teroris yang berasal dari pesantren atau organisasi Islam jangan digeneralisasi sehingga menganggap semua teroris. Lagipula, apa yang diajarkan di dalan organisasi rohis hanyalah pemahaman agama, yang jauh dari ajaran kekerasan.
“Rohis adalah organisasi untuk mencetak kaderan yang paham agama. Tidak ada atau pelajaran di rohis itu tidak radikalis dan berbahaya. Yang banyak diajarkan adalah untuk membantu karakteristik seseorang supaya menjadi muslim yang sejati,” ujarnya.
Endang juga mengungkapkan bahwa pihaknya dan pelajar lain dari rohis tidak rela dan tidak terima dianggap teroris atau hanya dianggap sekedar diajarkan nilai-nilai yang menjurus ke terorisme. ” Teroris adalah musuh kami,” kata Endang.
Mahmudin, pelajar lain, menambahkan bahwa aksi kali ini bukan hanya memrotes pernyataan BNPT, tetapi juga mengecam pembuatan film “Innocence of Muslims” yang menjelek-jelekkan Nabi Muhammad SAW sebagai orang yang maniak seks. Film itu dikatakannya telah menyakiti hati muslim seluruh Indonesia.
“Kami sebagai muslim menilai film itu sudah sangat-sangat melecehkan umat muslim. Kita berharap masyarakat muslim di Banten tidak terpengaruh dengan klaim sesat yang dilakukan BNPT,” tukasnya. (bilal/arrahmah.com)