GAZA (Arrahmah.id) — Juru bicara Brigade Al Qassam, Abu Ubaida, mengumumkan pada Senin (13/11/2023) malam bahwa Israel menunda-nunda dan menghindari pertukaran tawanan. Mereka pun tidak peduli dengan nyawa warga negara Israel yang menjadi tawanan.
Dilansir Al Araby (14/11), Abu Ubaida membenarkan bahwa seorang tentara wanita Israel -yang Al Qassam tangkap hidup-hidup dan telah membuat video permohonan pembebasannya- tewas akibat serangan udara Israel pada Kamis (9/11).
Pesan tentara wajib militer Faul Azai Mark Asiani itu diterbitkan beberapa menit setelah pidato Abu Ubaida disiarkan,
“Saya berada di Gaza… Seluruh Gaza dibombardir dengan rudal. Saya telah berada di Gaza selama empat hari bersama orang-orang lain yang diculik… Kami takut akan kematian akibat rudal… Tolong hentikan, ledakannya dekat dengan kita,” kata Asiani dalam videonya untuk pemerintah Israel, dikutip dari Al Araby.
Abu Ubaida juga mengungkapkan upaya mediator Qatar pekan lalu untuk membebaskan 100 tahanan anak-anak dan perempuan dengan imbalan pembebasan 200 anak-anak Palestina dan 75 perempuan dari penjara-penjara Israel.
Dia menambahkan: “Musuh meminta pembebasan 100 perempuan dan anak-anak Israel yang ditahan di Gaza. Mediator juga mengatakan akan ada gencatan senjata 5 hari yang dapat membebaskan 50 perempuan dan anak-anak di Gaza, dan jumlahnya pada akhirnya bisa mencapai 70 orang.“
Namun negosiasi tidak gayung bersambut, sebab Israel enggan mengabulkan permintaan Abu Ubaida terkait gencatan senjata yang sekaligus memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan bagi seluruh rakyat Gaza.
Selain mengungkap tentang masalah pertukaran tawanan, Abu Ubaida juga menyatakan bahwa 20 kendaraan militer Israel telah berhasil dihancurkan selama 48 jam terakhir.
Abu Ubaida mengatakan bahwa pejuang Al Qassam telah melakukan, selama 38 hari, telah berhasil melakukan manuver dan serangan ke arah musuh, khususnya meledakkan tank dan kendaraan lapis baja lainnya. Mereka juga terus menyerang titik-titik di mana tentara Israel berlindung di beberapa bangunan dengan mortir dan peluru. (hanoum/arrahmah.id)