BEIRUT (Arrahmah.com) – Komentar Presiden AS Barack Obama dalam pidatonya baru-baru ini mengenai Hizbullah bertujuan menciptakan pergolakan di Lebanon, demikian yang diucapkan Ali Fayyad, seorang anggota parlemen Lebanon, Senin (23/5/2011).
Ketika berbicara di Konferensi Kebijakan AIPAC pada Minggu (22/5), Obama berikrar bahwa negaranya akan bangkit menentang Hizbullah, yang ia tuduh “melancarkan pembunuhan politik”, sebagaimana dikutip dari Xinhua-OANA.
“Kami akan bangkit guna menentang kelompok seperti Hizbullah, yang melakukan pembunuhan politik, dan berusaha memaksakan keinginan mereka melalui roket dan bom mobil,” katanya.
Washington mencap Hizbullah, yang memerangi pendudukan Israel selama 18 tahun di Lebanon Selatan –yang berakhir pada Mei 2000, sebagai “salah satu organisasi teroris”.
Sebelumnya, Obama memperingati tahun keenam terbunuhnya mantan perdana menteri Lebanon Rafiq Al-Hariri dengan menyampaikan kembali dukungan negerinya buat Pengadilan Khusus bagi Lebanon (STL), yang didukung PBB dan menyelidiki pembunuhan itu, demikian tulia AntaraNews.
Dakwaan STL dipandang banyak pihak akan berdampak pada sebagian anggota Hizbullah dalam kasus pembunuhan Al-Hariri, sehingga menimbulkan kekhawatiran mengenai pergolakan sektarian.
Sementara itu Hizbullah telah berulangkali membantah organisasi tersebut terlibat dalam pembunuhan itu.
Ali Fayyad, yang berasal dari blok Hizbullah di parlemen, mengatakan pidato Obama ditujukan untuk memicu pertikaian di Lebanon.
Fayyad juga menyeru warga Lebanon agar melindungi kedaulatan dan kestabilan negara mereka, serta memperingatkan wilayah tersebut sedang bergerak ke arah ketidakstabilan. (rasularasy/arrahmah.com)