LONDON (Arrahmah.com) – Mujahidin Taliban mengatakan pada Sabtu (6/6) bahwa pidato presiden AS Barack Obama pada dunia muslim penuh dengan slogan yang menipu dan tidak pernah memiliki arti apa-apa untuk mengubah hubungan antara Amerika dengan dunia Muslim.
Pidato yang disampaikan Obama di Universitas Kairo pada Kamis (4/6), “tidak memiliki substansi apa-apa dalam rangka mengurangi perbedaan antara muslim dan Amerika,” kata pimpinan Taliban dalam sebuah pernyataan di forum jihad online.
“Angkatan perangnya terus-menerus membunuh, menyiksa dna menangkapi kaum muslim di Afghanistan dan Irak, menginjak kehormatan kaum muslim dengan kaki-kaki mereka, membunuh hak-hak kaum muslim, dan melemparkan kaum muslim ke dalam tahanan yang sangat mengerikan.”
Pidato Obama, yang berlangsung selama hampir satu jam, hanya kelanjutan dari tipu daya yang ia lancarkan lewat slogan-slogan Amerikanya,” lanjut pernyataan tersebut.
Kekerasan di Afghanistan mencapai puncaknya sejak invasi AS pada 2001 dalam rangka menyisir para mujahidin Taliban yang kemudian dikaitkan dengan jaringan al-Qaeda yang menurut AS bertanggung jawab atas insiden 11 September.
Washington juga khawatir mengenai stabilitas senjata nuklir Pakistan yang akhir-akhir ini harus dihadapkan pada meningkatnya kekuatan perlawanan dan pengaruh mujahidin Taliban.
Angkatan bersenjata Pakistan telah melancarkan serangan melawan mujahidin Taliban dan kelompok-kelompok mujahidin lainnya di Lembah Swat, provinsi Batas Barat Laut, bulan lalu.
Pesan dari mujahidin Taliban merupakan reaksi keras sekaligus pengingat kaum muslim agar tidak terlena dengan pidato Obama yang memang bertujuan untuk menipu kaum muslim di seluruh dunia, seolah-olah Obama ada representasi pemimpin AS yang bisa diandalkan oleh kaum muslim. Padahal, tidak ada satu pemimpin kafir AS pun yang rela membiarkan kepentingannya terancam.
Namun, sayangnya banyak muslim yang masih mau menyambut bualan Obama yang konon berusaha untuk mengubah citra Washington dengan tepuk tangan yang bangga. Padahal Obama bukan mengutip ayat al-Quran, melainkan memelintirkannya. Para munafikin yang menyambut ramah Obama, mengatakan bahwa mereka ingin melihat langkah konkrit yang bisa dilakukan Obama untuk mengobati luka dunia Islam, termasuk menyelesaikan konflik Arab-Israel. (Althaf/reuters/arrahmah.com)