KAIRO (Arrahmah.com) – Para pimpinan baru Mesir yang terkait dengan ‘Revolusi 25 Januari’ mengundang CEO dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg, ke negara tersebut, setelah jejaring sosial itu sukses menjadi alat pergerakan revolusi di Mesir.
Para pimpinan tersebut telah meminta Menteri Kebudayaan, Imad Abu Ghazi, untuk mengundang Mark Zuckerberg secara resmi ke Mesir.
Para pimpinan juga mengungkapkan rasa bangga bahwa situs yang di buat Zuckerberg ini digunakan sebagai perangkat kebebasan oleh orang-orang yang tertindas. Demikian seperti yang diberitakan Business Line, Senin (18/4/2011).
“Pemuda di Mesir menggunakan Facebook sebagai jalan untuk mencari momentum untuk revolusi melawan rezim yang telah berkuasa selama lebih dari 30 tahun,” ujar Sherif al-Labban, profesor komunikasi dari Cairo University. “Nilai Facebook juga meningkat sekira 50 persen setelah revolusi di Mesir terjadi,” tambahnya.
Aksi protes menentang rezim Mubarak di Mesir mulai pada bulan Januari 2011.
Proses organisir aksi protes tersebut banyak memanfaatkan media sosial internet seperti Facebook.
Pada tanggal 11 Februari Presiden Mesir Mubarak mengundurkan diri. Lalu pada tanggal 13 Februari seluruh jajaran konstitusi dan parlemen di bawah Mubarak juga ikut dibubarkan. (SM/arrahmah.com)