JAKARTA (Arrahmah.com) – Pusat Informasi dan Advokasi Rohingya-Arakan (PIARA) melakukan aksi solidaritas untuk muslim Rohingya. Mereka menggelar aksi solidaritas itu di depan kantor Sekretariat ASEAN, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Jum’at (27/6).
Dalam aksi itu, massa menuntut agar ASEAN dapat bersikap tegas terhadap Myanmar sebagai anggota ASEAN yang melakukan pelanggaran HAM terhadap warganya dari etnis Rohingya.
“Kami menuntut ASEAN untuk segera memberikan sanksi kepada Myanmar. Dan meboikot Sea Game serta memboikot ekonomi Myanmar hingga mereka mau menghentikan kekerasan kepada Muslim Rohingya,” kata Heru Susetyo dari PIARA kepada arrahmah.com.
Heru, menyesalkan sikap ASEAN yang menurutnya enggan menjadi penggerak terciptanya stabilitas dikawasan Asia tenggara, ASEAN menurutnya hanya mengurus persoalan-persoalan parsial yang tidak memberikan kontribusi yang besar bagi negara-negara anggotanya. ” ASEAN sudah salah kaprah, seharusnya mereka pro aktif menciptakan perdamaian, ASEAN hanya seperti arisan yang mana negara berkumpul hanya berbicara ekonomi,” ungkapnya.
Sikap tegas PIARA, muncul akibat sikap ASEAN yang diam saja tidak mau menyelesaikan kekerasan yang terjadi di Myanmar. Padahal, menurutnya PIARA mendapatkan adanya fakta kekerasan dan penindasan terhadap etnis Rohingya dalam beberapa dekade ini yang menyebabkan warga Rohingya tewas, rumah tinggal mereka dibakar, serta terjadinya penahanan dan penyiksaan secara sewenang-wenang yang dilakukan oleh pemerintah dan kelompok mayoritas.
Massa aksi juga membentangkan sebuah spanduk bertuliskan “Save Rohingya Humanity, Stop Violence for Rohingya People” dan sempat membakar sebuah foto dan menggembok gerbang Sekretariat ASEAN karena tidak mau menemui mereka.
Massa aksi sebelumnya berkumpul di Masjid Al-Azhar usai salat Jumat pukul 13.00 WIB. Tak lama, massa lalu melakukan longmarch ke kantor Sekretariat ASEAN. Aksi sendiri berlangsung hingga pukul 16.00 WIB.
Tidak diperkenankan bertemu dengan perwakilan ASEAN massa mengancam akan melakukan aksi kembali mendatangi sekretariat ASEAN dengan jumlah massa yang lebih besar.
“ASEAN sudah tidak menghormati kita, nanti kita akan datang kembali dengan massa yang lebih besar,” tegas salah satu orator, Herdi.
Massa aksi ini merupakan gabungan dari beberapa organisasi seperti PAHAM, BEM Bekasi, KAMMI, Jama’ah Anshorut Tauhid (JAT), KISPA, dan Forum Silaturahmi Dakwah Kampus (FSLDK) . (bilal/arrahmah.com)