ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Ledakan bom menggunakan truk di hotel Marriot Islamabad telah membunuh 53 dan melukai lebih dari 200 orang. Hotel itu terletak sekitar seperempat mil dari gedung parlemen nasional Pakistan dan tempat tinggal perdana menteri.
BBC melaporkan bahwa petugas keamanan dan lainnya adalah yang menjadi target dalam ledakan itu, sementara ThaiIndian News melaporkan bahwa para pejabat senior CIA yang menginap di hotel tersebut adalah target utama.
Sebuah sumber dekat mengatakan bahwa Marriott adalah tempat pilihan bagi pejabat CIA dan ‘Militan” tampaknya menaikkan targetnya dengan sasaran para intelejen Amerika kelas tinggi yang tinggal di hotel itu.
Walaupun belum ada konfirmasi, tetapi sumber Pakistan mengatakan bahwa sudah jelas siapa target dalam ledakan itu berdasarkan petunjuk yang ditemukan.
Sebagai pengingat, pada 14 Januari tahun ini, ada sebuah ledakan bom di hotel mewah bintang-lima Serena di kota Kabul. Seperti Marriott di Islamabad, hotel Serena juga sebagai tempat menginap bagi agen-agen FBI dan CIA kelas tinggi.
Sebuah kawah besar sekitar 30 kaki tercipta akibat ledakan itu, terlihat bom itu diledakkan hanya beberapa jarak dari tempat utama di hotel tersebut. Bom itu memutus jalur gas di hotel tersebut sehingga mengakibatkan api tambah berkobar-kobar.
Ini tidak ditujukan untuk membunuh presiden ataupun perdana menteri, karena satu peluru saja cukup untuk menyelesaikan itu, tujuan ledakan ini adalah untuk menyerang jaringan hotel milik Barat yang berpotensi dihuni ratusan orang-orang barat, termasuk intelejen Amerika.[Hanin Mazaya/kavkazcenter/muslimdaily]