WADI BARADA (Arrahmah.com) – Entitas sipil dan medis di wilayah Wadi Barada, provinsi Rif Dimashq menyeru seluruh organisasi bantuan kemanusiaan dan asosiasi hak-hak sipl, Dewan Keamanan PBB, dan masyarakat internasional untuk campur tangan segera untuk menyelamatkan warga sipil yang terperangkap di sana.
Mereka mengumumkan bahwadesa-desa di Wadi Barada menjadi daerah bencana akibat kampanye militer yang diluncurkan oleh rezim Asad dan milisi Syiah sekutunya yang dimulai sebulan yang lalu, meskipun adanya kesepakatan “gencatan senjata”, lansir ElDorar AlShamia pada Selasa (24/1/2017).
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa (24/1), lebih dari 200 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas dalam pemboman oleh rezim dan 400 lainnya mengalami luka-luka, kebanyakan dari mereka harus dievakuasi segera.
Pernyataan mencatat bahwa semua pusat kesehatan dan rumah sakit tidak lagi berfungsi setelah menjadi sasaran langsung serangan udara. Pusat pertahanan sipil juga tidak lagi bisa memberikan layanan.
Perlu diketahui bahwa 45 ribu orang dari daerah Wdi Barada telah meninggalkan rumah mereka setelah bombardir masif, sementara masih ada 80 ribu lainnya yang tinggal dengan kondisi hidup yang sangat buruk, mereka kekurangan makanan akut dan sumber air minum telah terkontaminasi. (haninmazaya/arrahmah.com)