KABUL (Arrahmah.com) – Seperti yang pernah ia lakukan di Irak, membuat kelompok militan bersenjata bayaran (Sahwa-reD), Petraeus berencana menghadirkan yang serupa di Afghanistan untuk menghadapi Mujahidin Imarah Islam Afghanistan.
Ini merupakan bagian dari strategi terbaru Petraeus. Rencananya ia akan mendirikan kelompok bersenjata dengan jumlah anggota sekitar 10.000 orang.
Sejauh ini, ide tersebut menghadapi perlawanan dari presiden boneka Afghanistan, Hamid Karzai karena ia mengkhawatirkan kelompok tersebut akan menjadi basis kekuatan. Jurubicaranya, Waheed Omar mengatakan, “Kami tidak ingin strategi untuk jangka pendek dapat berbahaya ke depannya.”
Namun Jenderal Petraeus meyakinkan dengan mengklaim bahwa tentara pertahanan lokal menjadi kebutuhan vital saat ini.
Lebih dari 100 tentara pendudukan tewas di Afghanistan pada bulan lalu dan puluhan tentara pendudukan tewas pada bulan ini.
Rencana tersebut semakin memperlihatkan bahwa sebenarnya Barat sangat ingin meninggalkan Afghanistan secepatnya, mereka menginginkan secepat mungkin menyerahkan “kendali keamanan” ke tangan tentara Afghanistan.
Tetapi sepertinya rencana tersebut tidak akan berhasil, karena hati penduduk Afghan tidak lagi mempercayai Barat. Mereka telah banyak belajar dari pengalaman yang mereka alami. Sebelumnya, NATO juga pernah mengiming-imingi sejumlah uang untuk pemimpin suku agar mendukung NATO dan memerangi Mujahidin, namun yang didapat adalah pembunuhan terhadap sipil terus meningkat dan uang yang dijanjikan tak kunjung didapatkan. (haninmazaya/arrahmah.com)