WASHINGTON (Arrahmah.com) – Jenderal David Petraeus akan mundur dari jabatannya sebagai komandan tertinggi AS di Afghanistan pada Senin (18/7/2011).
Petraeus, yang menjabat sebagai komandan pasukan salibis internasional pimpinan AS selama satu tahun, telah mengklaim beberapa kemajuan melawan Taliban. Menurutnya, pasukan salibis pimpinan NATO telah menstabilkan bagian selatan saat pasukan keamanan Afghanistan mempersiapkan diri untuk mengambil alih.
Ia akan meninggalkan jabatannya untuk mengambil alih CIA dan upacara perubahan komando dijadwalkan Senin pagi ini (18/7). Tugas Petraeus sebagai komandan perang akan diambil alih oleh Letnan Kolonel David Rodriguez.
Sementara itu, Ketua Staf Gabungan AS, Laksamana Mike Mullen, yang mengunjungi negara itu dan bertemu dengan Karzai pada hari Minggu (17/7), juga diperkirakan menghadiri upacara tersebut.
Petraeus meninggalkan warisan kekerasan yang terus meningkat di Afghanistan. Kepergiannya dilepas dengan pembunuhan adik kandung dan penasihat Karzai di selatan pada Selasa pekan lalu dan hari Minggu (17/7).
Penasihat senior kepresidenan, Jan Mohammad Khan, yang juga mantan gubernur provinsi Uruzgan selatan, tewas dalam serangan di rumahnya di Kabul pada Minggu (17/7).
Pembunuhan itu terjadi hanya beberapa hari setelah adik presiden, Ahmed Wali Karzai, ditembak mati oleh kepala keamanannya sendiri di rumahnya di provinsi selatan Kandahar.
Taliban telah mengaku bertanggung jawab atas kedua pembunuhan.
Petraeus mengambil alih Afghanistan karena kiprahnya dalam memimpin pembantaian AS di Irak.
Dia memperkenalkan pendekatan yang sama untuk melawan pemberontakan di Afghanistan, yang didukung oleh penambahan 33.000 tentara salibis Amerika. (althaf/arrahmah.com)