AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Memerangi “ekstrimis” dan membawa “kestabilan” di Afghanistan dan Pakistan ternyata menghabiskan komitmen yang besar, ujar Jenderal David Petraeus, Jumat (24/4).
Afghanistan dan Pakistan merupakan wilayah dimana terdapat “tekanan ekstrimis terkuat di dunia” lanjut Petraeus.
Obama, pada bulan lalu mengumumkan satu strategi komprehensif terbaru untuk menghadapi perlawanan para mujahidin. Salah satu strateginya yaitu mendatangkan ribuan tentara baru ke Afghanistan, meningkatkan pelatihan untuk tentara boneka Afghan juga menggandeng “teman-teman” baru dalam perang di Afghanistan termasuk Rusia.
Petraeus mengatakan walaupun kebutuhan akan peningkatan personil militer telah dipenuhi, “mereka harus didampingi lebih intensif untuk menghadapi objek kami.”
“Itu sama pentingnya dengan unsur bantuan dari sipil Afghanistan dan Pakistan. Untuk mengakhiri ini semua, bantuan terpenting adalah yang datang dari warga sipil Afghan untuk mengimplementasikan startegi terbaru kami,” ujarnya.
Petraeus mengatakan, Afghanistan memiliki tantangan tersendiri, berbeda dengan Irak, jauh lebih sulit.
“Dalam banyak pengakuan, Afghanistan merepresentasikan kesulitan yang lebih dalam,” lanjutnya.
Secara geografi, Afghanistan dikelilingi oleh pegunungan, hal ini yang membuat tantangan tersendiri bagi tentara teroris yang berada di Afghanistan.
“Penduduk Afghan tidak bisa begitu saja percaya pada kehadiran kami.”
“Mereka tidak mudah percaya bahwa kami datang untuk membantu dan menjamin keamanan mereka, menjadi partner bagi mereka,” klaim Petraeus tanpa mempertimbangkan jatuhnya ribuan korban sipil akibat kebrutalan tentara teroris AS dan sekutunya.
Petraeus melanjutkan bahwa dirinya membutuhkan dukungan dana lebih banyak lagi untuk “mengakhiri” perang di Afghanistan dan menghadapi perlawanan para “ekstrimis”. (haninmazaya/arrahmah.com)