WASHINGTON (Arrahmah.com) – Seorang Muslimah Oklahoma mengungkapkan kekecewaanya ketika seorang wanita yang dia temui di jalan memintanya untuk menandatangani petisi untuk “pulangkan Muslim ke negara mereka berasal”.
Deb Beneta, mengatakan kepada saluran berita KFOR bahwa ada seorang wanita memintanya untuk menandatangani petisi yang berisi agar semua Muslim “pulang”, sebagaimana dilansir oleh onislam.net, Kamis (16/10/2014).
“Saya seorang Muslim, tapi saya orang Amerika, jadi ke mana Anda berencana untuk memulangkan saya?” Kata Beneta kepada wanita tersebut.
“Hal ini benar-benar menyinggung perasaan saya saat seseorang mengatakan bahwa bukan orang sini.”
Menurut Beneta, pertemuan yang tak menyenangkan itu terjadi pekan ini di luar sebuah pompa bensin di kawasan Del City.
“Muslim adalah orang-orang yang damai,” kata Beneta.
“Saya berharap orang akan melihat kami sebagai manusia, bukan monster.”
Selain itu, ia menegaskan bahwa ketidaktahuan tetap menjadi kendala utama dalam membangun masyarakat yang toleran.
Selain itu, ia menegaskan bahwa ketidaktahuan tetap sebagai kendala utama di depan membangun masyarakat yang toleran.
“Itu hanya menyinggung perasaan saya ketika seseorang mengatakan saya bukan orang sini,” kata Beneta.
“Menurut saya orang yang paling berbahaya adalah orang-orang tidak terdidik yang telah dirangsang oleh kebencian atau ketakutan.”
“Menjadi Muslim tidak berarti Anda berasal dari negara lain. Saya seorang Amerika, “tambahnya.
Meskipun tidak ada angka resmi, Amerika diyakini menjadi tempat tinggal hampir 7-8 juta Muslim.
Meskipun tidak ada angka resmi, Amerika diyakini menjadi rumah dari hampir 7-8 juta Muslim.
Menghadapi serangan terhadap Muslim yang terus meningkat, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) telah meluncurkan website baru, Islamophobia.org, untuk memantau dan mencoba memberi pemahaman terhadap anti-Islam fanatik yang semakin meningkat.
(ameera/arrahmah.com)