CANBERRA (Arrahmah.com) – Senator Liberal, Gary Humphries, telah memicu kemarahan masyarakat Muslim Canberra dengan kemunculan petisi anti-Islam di Senat, meskipun ia sendiri tidak sepakat dengan isi dan tidak rahu-menahu mengenai penandatangan untuk itu.
Permohonan, yang ditandatangani oleh tiga orang dari Sydney, berisi permintaan pemberian moratorium yang sangat dibatasi, yaknni 10 tahun, bagi imigran Muslim dan review kebijakan imigrasi Australia untuk memastikan prioritas harus diberikan kepada orang Kristen.
Mengutip Konstitusi, para pemohon bersikeras bahwa Australia adalah adalah tempat tinggal bagi Kristen. Mereka mendesak agar pemerintah menolak segala usaha mendirikan negara Muslim di Australia.
Senator Humphries mengajukan permohonan pada hari Kamis pekan lalu. Dia tidak mengatakan bahwa dirinya mendukung, tapi petisi itu ditunda untuk dibahas dalam Hansard.
Dalam konvensi parlemen, lansir Canberra Times, saat seorang senator atau anggota parlemen menyajikan sebuah petisi bukan berarti ia setuju dengan isinya.
Ketika dihubungi oleh Canberra Times kemarin, Senator Humphries mengatakan setiap warga negara punya hak untuk didengar.
Senator Humphries – yang selama ini menangani masalah kewarganegaraan dalam parlemen, tahun lalu mengajukan permohonan yang sama, namun senator lainnya menolak untuk mengesahkannya setelah membaca isinya.
“Sejumlah senator menolak untuk melakukannya dan setelah membaca konten yang saya sendiri bisa mengerti mengapa mereka menolaknya.”
“Tapi argumen saya terhadap petisi ini adalah bahwa hak setiap warga Australia untuk menyalurkan aspirasi mereka kepada Parlemen Australia.” (althaf/arrahmah.com)