ROMA (Arrahmah.com) – Pastur Piero Gheddo dari Italia mengatakan bahwa rendahnya tingkat kelahiran dalam tradisi Eropa dikombinasikan dengan gelombang imigran Muslim dengan keluarga besar yang tidak pernah terjadi sebelumnya akan menyebabkan Eropa dapat didominasi oleh Islam dalam waktu beberapa generasi, lansir Telegraph pada Selasa (7/9/2010).
“Tantangan ini harus dipikirkan dengan serius,” kata Gheddo, dari Institut Kepausan Vatikan untuk Misi Asing.
“Tentu saja dari sudut pandang demografis, sebagaimana Italia mengalami penurunan sebesar 120.000 atau 130.000 jiwa dalam waktu satu tahun karena aborsi dan keluarga rusak, sementara terdapat lebih dari 200.000 imigran legal setiap tahunnya di Italia, yang lebih dari setengahnya Muslim dan keluarga Muslim dan memiliki tingkat pertumbuhan yang jauh lebih tinggi.”
Dia berkata: “Sejumlah surat kabar dan televisi tidak pernah membicarakan tentang ini. Namun, harus ada tindakan terhadap masalah keragaman agama dan budaya serta identitas ini.”
Sang pastur menyalahkan penganut Kristen karena gagal untuk hidup dengan keyakinan yang dimilikinya dan malah menciptakan “kevakuman agama” yang saat ini sedang diisi oleh Islam.
Dia meramalkan bahwa Islam akan lebih dahulu menaklukkan Eropa.
“Faktanya adalah bahwa sebagai umat, kita menjadi semakin kafir dan kevakuman agama ini pasti diisi oleh kekuatan agama lainnya,” katanya.
Gheddo juga mengatakan bahwa orang Kristen yang murtad juga membuat masyarakat Eropa rentan terhadap serangan sekularis.
Dia mengatakan saat “Semakin menipisnya praktek agama Kristen di Eropa dan ketidakpedulian terhadap kondisi itu semakin tersebar, saat itulah Kristen dan gereja diserang.”
“Jika kita menganggap ini adalah sebuah negara Kristen, kita harus kembali ke praktik kehidupan Kristen, yang juga akan memecahkan masalah kekosongan ini,” tambahnya.
Komentar Gheddo ini muncul beberapa bulan setelah seorang kardinal Ceko juga menyalahkan umat Katolik murtad atas Islamisasi Eropa.
Pada masa pensiunnya sebagai Uskup Agung Praha awal tahun ini, Kardinal Miloslav Vlk mengatakan keberadaan Muslim sangat tepat untuk mengisi kekosongan spiritual yang secara sistematis dibuat oleh orang Eropa sendiri.
Dia menganggap bahwa orang-orang Kristen di Eropa tengah terbuai saat ini. “Jika orang Kristen bangun dan sadar akan ancaman terhadap budaya mereka, mereka akan segera menemukan bahwa mereka tidak lagi memiliki kekuatan,” kata Miloslav cemas.
Dia menyerukan agar orang Kristen untuk menanggapi ancaman Islamisasi dengan ketundukan hidup yang lebih besar terhadap keimanan mereka.
Ketakutan terhadap bangkitnya Islam di Eropa ini semakin nyaring terdengar tiap harinya. Tidak sedikit para uskup di Eropa yang mencegah muslim untuk melaksanakan ajaran Islam secara terang-terangan dengan dalih melindungi orang Kristen di rumahnya sendiri.
Tahun lalu, Kardinal Jose Policarpo, dari Lisbon, memperingatkan agar perempuan Katolik tidak menikahi terhadap umat Islam.
Kardinal Italia Giacomo Biffi juga mendesak pemerintah Italia memberikan prioritas kepada para migran Katolik di atas kaum Muslim untuk melindungi identitas keagamaan negaranya.
Vatikan juga menentang Turki bergabung dengan Uni Eropa dengan salah satu alasannya bahwa negara Islam bisa diberikan warisan Kristen di benua itu. (althaf/arrahmah.com)