WASHINGTON (Arrahmah.com) – Laporan-laporan di media yang menyebutkan angka kematian dengan cara bunuh diri yang dilakukan tentara AS terus meningkat. Hal ini menyebabkan salah seorang senior militer AS menghimbau prajuritnya untuk mberbicara pada seseorang sebelum mereka mengakhiri hidup mereka.
“Jika kamu tidak mengingat apapun lagi, aku katakan dalam 5 atau 10 menit dan ingat baik-baik, perilaku bunuh diri di Markas 101 Campbell adalah hal terburuk,” ujar Brigjen Stephen J. Towndes kepada para tentaranya seperti yang dikutip CNN.
“Ini sangatlah buruk untuk para tentara, buruk untuk keluarga mereka dan buruk untuk unit kalian, divisi kalian dan negeri ini dan seterusnya. Bunuh diri di kamp ini harus dihentikan dari sekarang,” lanjutnya.
Benteng Campbell mempunyai angka bunuh diri tertinggi dalam tubuh militer AS dan sebuah program untuk menghentikannya tengah dipersiapkan.
Perang yang digaungkan AS di Irak dan Afghanistan dilaporkan menyebabkan mental para tentara tersebut terguncang. Mereka yang kembali dari wilayah perang, berada dalam kondisi kejiwaan yang memprihatinkan.
The Washington Post melaporkan sekitar 20 persen angkatan perang AS yang kembali dari perang di Irak dan Afghanistan mengalami kerusakan psikologis.
Menurut laporan, kebanyakan dari mereka menderita penyakit depresi dalam waktu yang panjang. (haninmazaya/prtv/arrahmah.com)