(Arrahmah.com) – Pada Jum’at (9/1/2015), Said (34) dan Cherif Kouachi (32) dua pelaku serangan di Charlie Hebdo, kantor majalah satir Perancis yang kerap menghina Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam, akhirnya terbunuh setelah melakukan perlawanan maksimal terhadap polisi Perancis yang mengepung mereka di sebuah pabrik percetakan di luar Paris.
Dua bersaudara itu terbunuh tanpa menewaskan seorang sandera pun pada hari ketiga pelarian mereka sejak melancarkan serangan yang menewaskan 12 orang pada Rabu (7/1). Sebelum terbunuh, di tengah pengepungan, Cherif Kouachi sempat berbicara melalui telepon kepada jaringan televisi Perancis, di mana dia mengaku bahwa dirinya dikirim oleh Al Qaeda Jazirah Arab atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP).
Beberapa menit setelah pengepungan di pabrik percetakan itu berakhir, polisi meneruskan pengepungan kedua di sebuah supermarket di bagian timur Paris di mana empat sandera tewas bersama dengan pelaku, Amedy Coulibaly (32). Coulibaly diburu polisi karena sehari sebelumnya, Kamis (8/1), dilaporkan telah membunuh seorang perwira polisi bersama dengan seorang wanita, Hayat Boumeddiene (26), yang hingga kini masih buron.
Sejumlah media dalam laporannya mengaitkan Coulibaly dengan Kouachi bersaudara dan serangan yang kakak beradik itu lakukan di Charlie Hebdo. Sebelum terbunuh, Coulibaly dilaporkan sempat mengklaim dirinya setia kepada kelompok Islamic State (IS) dan mengatakan ingin membela Palestina serta menargetkan Yahudi. Namun demikian, sejauh ini belum ada kejelasan mengenai hubungan antara Coulibaly dengan serangan di Charlie Hebdo.
Sementara itu pada hari yang sama, Jum’at (9/1), Bakhsaruf Al-Danqulah, salah seorang petinggi AQAP yang aktif di Twitter, menyampaikan serangkaian tweet yang menyatakan keterlibatan AQAP di balik serangan di kantor Charlie Hebdo di Paris, di mana dia mengakhiri tweet-nya dengan seruan kepada umat Islam untuk menerjemahkan dan menyebarkannya.
Dalam kultwit ini, beliau menegaskan peringatan Al-Qaeda kepada Barat akan konsekuensi dan akibat dari menghina kesucian Islam. Berikut terjemahan pernyataan lengkapnya:
- Banyak orang bertanya tentang hubungan antara Al-Qaeda dan mereka yang melancarkan serangan Charlie Hebdo. [Kami sampaikan] hubungan [antara keduanya] adalah hubungan langsung dan operasi tersebut diawasi oleh AQAP.
- Operasi ini diarahkan oleh pimpinan AQAP. Dan mereka memilih target-target tersebut dengan niat untuk membalas penghinaan terhadap Nabi Shalallahu alaihi wa sallam.
- Dan di Perancis khususnya [serangan ini dilakukan] karena peran Perancis yang terang-terangan dalam perang melawan Islam dan umat yang tertindas.
- Operasi ini merupakan implementasi dari ancaman Syaikh Usamah bin Ladin (rahimahullah) di mana beliau memperingatkan Barat akan konsekuensi jangka panjang atas penghinaan terhadap kesucian umat Islam.
- Dia mengatakan dalam pesannya kepada Barat: “Jika kalian tidak membatasi kebebasan berbicara kalian, maka lapangkanlah dada kalian untuk menerima tindakan kami.”
- Tandzim [Al-Qaeda] menunda pelaksanaan operasi untuk alasan keamanan para penyerang. Dan operasi ini memiliki sejumlah pesan untuk seluruh negara-negara Barat.
- Melanggar kesucian Islam dan melindungi orang-orang yang mengejek mereka akan menanggung harga yang sangat mahal. Dan konsekuensinya akan berat dan mengerikan.
- Kejahatan negara-negara Barat terutama Amerika, Inggris dan Perancis akan menjadi bumerang di dalam wilayah mereka sendiri.
- Kebijakan menyerang musuh dari jauh, yang masih tetap dipertahankan oleh Al-Qaeda di bawah kepemimpinan [Syaikh Aiman] Az-Zhawahiri, akan terus berlanjut untuk merealisasi tujuan-tujuannya, sampai Barat mundur kembali ke negaranya masing-masing.
- Kebijakan propaganda media Mujahidin Al-Qaeda, teutama majalah Inspire, telah membuahkan hasil yang luar biasa dalam mendefinisikan tujuan-tujuan dan mobilisasi potensinya.
- Salah seorang penulis [Inspire] menempatkan nama dan fotonya [yaitu nama dan foto redaktur Charlie Hebdo] sebagai target hidup atau mati bagi para Mujahidin, maka negara-negara Barat harus menghadapi konsekuensi dan kehancurannya, dengan kuasa Allah.
(banan/arrahmah.com)