LAS VEGAS (Arrahmah.com) – Salah satu pertarungan terbesar dalam sejarah seni bela diri campuran berubah menjadi perkelahian massa yang kacau, diikuti dengan penangkapan, setelah Khabib Nurmagomedov mempertahankan kemenangannya di ring UFC dan mengalahkan Conor McGregor di Las Vegas.
Adegan kekerasan terjadi di dalam dan luar ring pada Sabtu (6/10/2018) malam setelah McGregor menyerah di ronde keempat saat melawan juara Muslim yang tak terkalahkan.
Beberapa detik setelah kemenangannya, Khabib memanjat ring dan melompat ke kelompok McGregor, perkelahian pun pecah.
Rekaman amatir menunjukkan saat Khabib Nurmagomedov melompat ke kelompok McGregor dan melemparkan pukulan. Sementara itu, dua pendukung Khabib naik ke atas ring dan menyerang McGregor, sebelum petugas keamanan memisahkan mereka.
Panitia menolak memberikan sabuk untuk Khabib di atas ring, untuk menghindari kekacauan. Sementara Presiden UFC Dana White mengatakan tiga anggota Nurmagomedov ditangkap, namun kemudian dibebaskan setelah McGregor mengatakan dia tidak ingin mengajukan tuntutan.
Jauh sebelum pertarungan, suasana kedua kubu sangat tidak bersahabat. Pada Juli lalu, McGregor mengaku bersalah kepada jaksa atas perkelahian pada bulan April di mana dia menyerang sebuah bus yang sedang dilalui oleh warga Rusia di New York. Pria asal Irlandia tersebut terhindar dari hukuman penjara, lansir Al Jazeera pada Ahad (7/10).
Dalam persiapan untuk pertarungan pada Sabtu (6/10), McGregor meluncurkan serangkaian serangan verbal terhadap Khabib, membuat pernyataan yang menghina keluarganya, keyakinannya dan wilayah Dagestan, tanah airnya.
“Saya bisa menyaksikan Anda. Meringkuk di balik rasa hormat palsu. Sama seperti anak Anda. Seorang pengecut yang gemetaran,” tulis McGregor dalam sebuah postingan di Instagram pada Agustus lalu yang dialamatkan untuk ayah Khabib.
Selama konferensi pers di bulan September, McGregor menawarkan wiski kepada Khabib sambil mengucapkan salam. “Mengapa kamu tidak minum?” ejek McGregor.
Dia juga menyebut manajer Khabib sebagai “teroris” pada Kamis (4/10) lalu.
“Dia berbicara mengenai agama saya, dia berbicara mengenai negara saya, dia berbicara mengenai ayah saya, dia datang ke Brooklyn dan dia menabrak sebuah bus, dia hampir membunuh beberapa orang, bagaimana mengenai ini?” Ungkap Khabib pada konferensi pers.
“Ini adalah olahraga dengan respek. Saya tidak ingin orang berbicara mengenai lawannya, berbicara mengenai ayahnya… Anda tidak dapat berbicara mengenai agama. Anda tidak dapat berbicara mengenai bangsa, kamu tahu? Kamu tidak bisa membicarakan hal ini dan kamu tahu, ini adalah hal-hal yang sangat penting bagi saya.”
Penulis seni bela diri campuran John Morgan, yang hadir pada laga Sabtu (6/10) dan berjarak cukup dekat dari perkelahian, mengatakan UFC harus melihat bagaimana pertarungan telah menyimpang ke dalam penghinaan agama dan etnis dan mungkin telah menyeberangi garis.
“Saya kira ada pelajaran bagi semua orang untuk belajar bahwa beberapa hal yang kalian katakan, bukan hanya tentang promosi pertarungan, itu berjalan lebih dalam dari hal tersebut,” ujarnya kepada Al Jazeera dalam sebuah wawancara di Las Vegas.
“Kami mulai masuk ke agama, keyakinan, budaya dan ras, dan hal-hal di sepanjang garis itu,” tambahnya.
“Anda harus sangat, sangat berhati-hati.” (haninmazaya/arrahmah.com)