SANA’A (Arrahmah.com) – Arab Saudi telah mengonfirmasi bahwa pesawat tempurnya mengalami kecelakaan di provinsi Saada, Yaman, pada pukul 15:40 waktu setempat (12:40 GMT) kemarin (7/1/2018) karena kegagalan teknis, lapor kantor berita Saudi Press Agency (SPA) pada Senin (8/1).
“Komando Pasukan Koalisi Arab menerapkan sebuah operasi bersama untuk mengevakuasi dua pilot dalam partisipasi pasukan udara dan darat. Kedua pilot tersebut saat ini telah dievakuasi ke wilayah Kerajaan,” kata Kolonel Turki Al-Malki, juru bicara Koalisi Bersama.
Namun, pasukan pertahanan udara Houtsi mengklaim bahwa mereka telah menembak jatuh jet tersebut di Kataf, Al-Masirah melaporkan.
Insiden tersebut berasal dari serangan balik oleh Tentara Nasional Yaman di Hudaydah, sebelah selatan gubernur, yang memiliki pelabuhan strategis yang dikendalikan oleh kelompok Houtsi.
Arab Saudi diminta oleh Presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi yang diakui secara internasional untuk memimpin sebuah koalisi negara-negara Arab untuk menetralisir ancaman oleh kelompok Houtsi pada tahun 2015.
Arab Saudi membayar kelompok tentara bayaran di Yaman, termasuk pasukan Sudan, untuk berperang melawan kelompok bersenjata di seluruh negeri.
Di tengah konflik sejak tahun 2014, Yaman menghadapi krisis kemanusiaan yang tragis. Akibat situasi ini, Yaman mengalami krisis kesehatan publik dimana hampir satu juta kasus kolera dan sekitar 500 kasus difteri ditemukan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.
Menurut pejabat PBB, lebih dari 10.000 orang terbunuh dalam perang tersebut, sementara lebih dari 11 persen penduduk negara tersebut telah mengungsi. (althaf/arrahmah.com)